Jakarta, CNN Indonesia -- Google doodle hari ini (19/1) diwarnai dengan gambar abstrak berbentuk persegi panjang warna warni. Jika dilihat seksama, berupa tulisan “Google” yang ditoreh dengan gaya lukisan abstrak geometris khas Sophie Tauber-Arp.
Google mempersembahkan doodle pada hari ini sebagai peringatan hari kelahiran ke-127 Sophie Taeuber-Arp. Siapakah gerangan Sophie? Tak banyak yang tahu tentang dirinya memang.
“Ini adalah doodle yang sangat menyenangkan karena Sophie Taeuber-Arp adalah seorang seniman produktif dengan karya yang beragam. Saya hampir tidak bisa mengambil keputusan untuk menentukan karyanya yang dapat dijadikan inspirasi untuk
doodle ini,” tutur Mark Holmes, pembuat Google doodle hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Semoga pada akhirnya saya setidaknya bisa menangkap satu aspek semangat dari karya Sophie Taeuber-Arp dan membantu menarik lebih banyak mata untuk melirik kontribusi besarnya dalam dunia seni,” tambah Mark.
 Sophie Taeuber-Arp pelukis abstrak asal Swiss. (Getty Images/enis Pepin) |
Sophie Taeuber-Arp adalah seorang seniman abstrak asal Swiss yang lahir lahir pada 19 Januari 1889 di kota Davos.
Artis bernama lengkap Sophie Henriette Gertrude Taeuber ini dikenal sebagai seniman abstrak dengan gaya geometris yang sekaligus menjadi pelopor gaya tersebut. Sedangkan, aliran seni yang dianutnya adalah Dadaisme yaitu gerakan budaya yang memusatkan pada politik antiperang dengan menolak aturan seni yang berlaku melalui karya-karya pengikutnya.
Sophie pertama belajar tentang seni pada 1906 di School of Applied Arts di St. Gallen. Selain dikenal sebagai pelukis, di dunia seni ia juga dikenal sebagai penari, perancang, dan pemahat.
Berkecimpung di dunia yang disukainya membuat ia bertemu dengan pujaan hatinya yang bernama Jean Arp.
Pria yang berhasil menggaet hati Sophie tak lain dan tak bukan adalah seseorang yang juga berkecimpung di dunia seni serupa. Mereka pun menikah pada 20 Oktober 1922 dan menjalin kolaborasi karya seni abstrak di bawah naungan Duo Collages.
Pasangan seniman tersebut terus melahirkan karya-karya apik yang cukup dikenal di dunia seni. Bahkan, karya seninya dipamerkan pada beberapa pameran kelompok, salah satunya adalah pameran Carré di Galeries 23, Paris tahun 1930.
Hingga pada akhirnya tahun 1942 mereka membuat karya terakhirnya yang dikerjakan bersama Sonia Delaunay dan Alberto Magnelli. Karya tersebut adalah seni litograf berseri. Seni yang naik daun pada era 1870-an ini dilakukan dengan cara mencetak lukisan di permukaan halus.
Karya ini menjadi karya terakhirnya karena pada 13 Januari 1943 Sophie meninggal.
Namun setelah dia meninggal, karyanya dan karya suaminya masih sering dipamerkan di Eropa dan Amerika.
(yns)