Asing Sambut Positif Peluang Investasi Sinema

Dedy Sofan | CNN Indonesia
Sabtu, 30 Jan 2016 11:47 WIB
Keterbukaan pasar industri hiburan merupakan hal yang sangat bagus: menciptakan kompetisi dari sudut pandang positif.
Ilustrasi bioskop (CNN Indonesia Internet/morgueFile/mconnors)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf telah membuka peluang bidang perfilman, dari jasa teknik, produksi, distribusi sampai eksibisi bioskop, termasuk bagi pihak asing. Tentu saja dibarengi penerapan aturan demi melindungi industri sinema lokal.

Berkenaan dengan hal ini, Senior Vice President, Advertising Sales, Marketing, & Original Productions Celestial Tiger Entertainment Andy Chang menilai keputusan Pemerintah Republik Indonesia melalui Bekraf membuka pasar industri hiburan merupakan hal yang bagus.

“Hal ini tentu menciptakan kompetisi, tapi dari sudut pandang yang positif," kata Chang kepada CNN Indonesia.com, baru-baru ini. "Karena dengan kesempatan ini, kami tidak hanya membawa konten ke Indonesia, tapi juga membawa karya Indonesia ke luar [negeri]."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Chang memberikan gambaran mengenai dampak positif kerja sama industri sinema Indonesia dengan pihak asing, yang selama ini telah dilakukan saluran televisi dalam jaringan Celestial Tiger Entertainment yang berbasis di Hong Kong.

“Di saluran Thrill milik kami, tidak hanya menyajikan film horor asing, kami juga membeli film horor berkualitas Indonesia yang dapat disaksikan oleh warga negara Asia lain,” jelas Chang, yang baru saja meluncurkan Miao Mi, saluran baru anak-anak untuk televisi berbayar Indonesia.

Chang menambahkan, bahwa dengan pasar yang lebih terbuka, memang tidak hanya memberikan persaingan di Indonesia yang lebih ketat. Tapi di sisi lain, juga memberikan akses untuk karya Indonesia lebih dikenal secara mendunia.

Dalam pandangannya, yang terpenting bukan soal seberapa besar peluang yang diberikan kepada asing, melainkan bagaimana caranya untuk memberikan keberagaman hiburan yang lebih banyak untuk konsumen.

“Jika ada beberapa pihak yang merasa terancam dengan keputusan tersebut, merupakan hal yang wajar. Dan perasaan tersebut tidak hanya dirasakan oleh Indonesia. Amerika, sebagai negara yang memiliki industri sinema besar, bahkan memiliki masalah yang sama dengan kehadiran pihak asing. Ada yang menerima, begitu pula yang menolaknya. Selalu ada dua sisi dalam memandang sesuatu,” Chang menegaskan.

Pada intinya, sebagai perusahaan yang berfokus pada pengoperasian beberapa saluran televisi berbayar, pembuatan, dan pendistribusian konten yang ditargetkan untuk konsumen di Asia, Chang menyambut gembira keputusan dan aturan yang lebih mudah untuk pihak asing.

Ia juga mengungkapkan, bahwa semuanya kembali kepada penikmat atau penonton itu sendiri yang memiliki keputusan mutlak.

“Pihak asing atau lokal, karya mereka yang diuji untuk mendapatkan respon positif atau negatif. Seperti saat ini, dengan membawa saluran baru di indonesia. Jika tidak mampu menarik perhatian, berarti kami gagal,” Chang memaparkan.

Semua kembali kepada kualitas karya yang disuguhkan kepada penontonnya. Memiliki film dengan kualitas bagus, pasti orang akan tertarik untuk menontonnya. Terlepas film tersebut punya nama besar atau tidak, dilihat dari proses pendanaan produksinya.

“Film bagus dan berkualitas, tidak hanya sebatas soal bujet," Chang menegaskan. "Banyak film bagus yang dibuat dengan biaya minim, yang memiliki konten berkualitas yang bisa memberikan daya tarik dan kepuasan kepada penontonnya."

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER