Jakarta, CNN Indonesia -- Surat berisi potongan senja itu tergeletak di padang rumput selama sepuluh tahun, hanya untuk sampai di tangan tujuannya, Alina. Alina membuka surat bernuansa kuning kemerahan—serupa senja—itu untuk menjawab surat cinta Sukab.
Sekilas, frasa "potongan senja" tampak tak masuk akal. Namun itulah yang tertulis dalam cerita pendek (cerpen)
Sepotong Senja untuk Pacarku karya Seno Gumira Ajidarma, yang pernah dimuat di Harian Kompas pada Minggu, 9 Februari 1991.
Sejak pertama kali diterbitkan, hingga kemudian dibukukan, pada 2002, dengan judul sama,
Sepotong Senja untuk Pacarku telah menarik perhatian penyuka sastra. Kini, 24 tahun kemudian, bukunya lantas dicetak ulang dan diluncurkan kembali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah
Sepotong Senja untuk Pacarku juga dilengkapi kisah
Tukang Pos dalam Amplop serta
Jawaban Alina. Ketiganya terangkum dalam Trilogi Alina. Tapi ada sedikit perbedaan dalam peluncuran buku edisi ke-dua karya wartawan senior ini.
Kali ini, ada sesi pembacaan sepenggal isi buku
Trilogi Alina oleh Abimana Aryasatya yang memerankan Sukab, Butet Kartaredjasa sebagai Tukang Pos, serta Dian Sastrowardoyo sebagai Alina.
"Banyak pertimbangan kenapa nama-nama ini yang memerankan, tapi saya yakin mereka bagus," kata Seno ketika ditemui di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, pada Sabtu (13/2).
"Waktu saya muda, sering lihat Chaerul Umam dan itu bagus, saya heran saat ini tidak ada lagi. Maka saya coba mengenalkan lagi lah. Ternyata penampilannya sangat bagus," Seno memuji.
Pertunjukan dibuka dengan aksi Abimana yang membacakan secuplik kisah
Sepotong Senja untuk Pacarku secara syahdu dan penuh romansa. Dikisahkan, pria bernama Sukab jatuh cinta setengah mati kepada Aliana.
Suatu kali, Sukab menemukan momen matahari terbenam yang sangat indah. Lalu, ia nekat "memotong" panorama alam nan indah kala senja itu dan mengirimkan potongannya kepada sang pujaan hati.
Demi mengantarkan keindahan cinta berupa senja kepada Alina yang tinggal di ujung dunia, Sukab menggunakan jasa pengiriman surat. Ternyata butuh waktu hingga sepuluh tahun bagi si tukang pos untuk mengantarkan surat ke tujuan, karena ia hanyut dalam keindahan senja dalam amplop. Kisah ini terangkum dalam
Tukang Pos dalam Amplop. Jawaban Alina menjadi klimaks dari perjalanan panjang senja yang dicuri Sukab hanya untuk menunjukkan kisah kepada wanita. Di babak ini, Dian dengan lantang menunjukkan perasaan dan tanggapan terhadap cinta Sukab.
Meski telah rilis sebelumnya pada 2002, ternyata butuh 14 tahun bagi kisah yang sering jadi inspirasi banyak surat cinta ini untuk hadir kembali.
"Kalau ditanya mengapa sekian lama baru terbit [lagi], penerbit tampaknya lebih tahu," kata Seno sembari tersenyum.
"Saya berkarya tidak
mikir macam-macam, hanya mengikuti imajinasi saja. Saya mencoba berhumor dan ingin melihat tanggapannya bagaimana. Saya berharap barangkali orang masih suka tentang kisah
Trilogi Alina ini," kata Seno. "Kalau ke depan akan seperti apa, ya saya buat yang lain."
Selain
Trilogi Alina, isi buku
Sepotong Senja untuk Pacarku juga ditambahkan dengan karya Seno lain yang membentuk kumpulan 16 variasi dan terbagi dalam tiga bagian.
Bagian pertama merupakan
Trilogi Alina, kemudian bagian ke-dua adalah
Peselancar Agung yang terdiri dari sepuluh kisah, serta bagian ke-tiga adalah rangkaian kisah
Atas Nama Cinta. (vga/vga)