Serunya Trekkies Indonesia 'Membedah Organ Alien'

Munaya Nasiri | CNN Indonesia
Minggu, 24 Jul 2016 16:22 WIB
Pembahasan hal-hal fiksi ilmiah sampai ilmiah memang biasa dilakukan oleh Trekkies yang bergabung di komunitas Indo Star Trek.
Pembahasan hal-hal fiksi ilmiah sampai ilmiah memang biasa dilakukan oleh Trekkies yang bergabung di komunitas Indo Star Trek.m(CNN Indonesia/Munaya Nasiri)
Bentuk kecintaan komunitas Indo Star Trek juga ditunjukkan lewat kostum yang mereka gunakan. Dengan dihimpun oleh Commander Hilmy, anggota komunitas ini bisa dengan bangga mengenakan kostum serupa awak Enterprise.

Kostum tersebut merupakan hasil produk lokal. Penjahit dalam negeri dipilih karena beberapa alasan, misalnya kualitas dan harga. Menurut Hilmy, kostum buatan luar negeri malah kerap tidak pas di badan.

"Alasan ke-dua," Hilmi menambahkan, "yang versi resmi di atas US$300 [Rp3,9 juta], yang branded banget untuk Star Wars dan Star Trek range-nya US$800-1.700 [Rp10 juta-22 juta]."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga yang ditawarkan dalam pembuatan kostum tidak terlalu mahal. Dengan merogoh kocek Rp190 ribu, anggota sudah bisa bergaya layakanya awak Enterprise: Kapten Kirk, Spock dan lain-lain.

Commander Hilmy mengakui bahwa faktor harga juga dipikirkan matang-matang agar bisa laku terjual. "Terlalu mahal, sedikit yang beli. Padahal yang suka banyak banget," katanya.

Pembuatan kostum ini memang diusahakan agar menyerupai kostum aslinya, baik dari segi warna maupun bentuk. Tak hanya itu, kenyamanan bahan juga diperhatikan. "Yang kita kenal cuma kode bahannya aja, Wet Suit."

Selain kostum, komunitas ini juga menyediakan logo Starfleet yang biasa dikenakan di dada sebelah kiri awak Enterprise. Logo tersebut memiliki dua jenis bahan, ada yang logam dan ada pula yang bordir.

"Yang menyerupai [aslinya] tentu dari logam. Cuman memang bisa agak mahal, US$40 [Rp523 ribu] belum ongkir ke Indonesia," paparnya. Untuk mengakali harga tersebut, Commander Hilmy akhirnya membuat logo dengan versi bordir.

"Bordir Starfleet Delta Insignia itu bisa dijahit langsung ke kostum. Jadi difoto tetap bagus," katanya.

Pemesanan kostum ini harus melalui beberapa prosedur. Awalnya, komunitas ini menyediakan pengukuran kostum untuk anggotanya. Namun, proses pembayaran usai pengukuran tersebut seringkali membuat proses ini terhambat. Untuk itu, prosedur pun dipermudah.

"Kita buat pake size, SS, S, M, L, XL, dan seterusnya. Semua pesan sesuai size, transfer dulu, konfirmasi via formulir dan sebutkan nomor handphone dan e-mail, lalu delivery," katanya menjelaskan. Proses pembuatan kostum ini memakan waktu dua hingga minggu.

Pecinta Star Trek yang non-anggota IST pun boleh untuk memesan kostum Star Trek. Sementara bagi anggota IST, kostum dan logo ini biasanya digunakan saat melakukan kopi darat dan juga pada acara-acara khusus.

"Acara penting kita yang tahunan ada tiga. First Contact Day, ultah komunitas tanggal 3 Januari. Namun, diresmikannya pada 15 April. Jadi tanggal kumpul jadi 15 April. [Ke-dua] Star Trek Day, itu ultah Star Trek tanggal 8 September, pertama kali Star Trek ditayangkan CBS di TV Amerika," ujarnya.

Perasaan bangga diakui Commander Hilmy menyelimuti hatinya setiap kali mengenakan kostum Star Trek. Meski beberapa keluarga dan kerabat bertanya-tanya soal kefanatikannya pada Star Trek, namun Commander Hilmy tetap santai.

Lalu, soal kepangkatan, Captain Erianto menjelaskan, "Disesuaikan dengan usia," katanya. Hal tersebut rupanya diadopsi Admiral Berthold dari kepramukaan.

Anggota yang berusia di bawah 10 tahun memiliki pangkat Cadet, 10-19 tahun menjadi Ensign, 20-29 menjadi Lieutenant, 30-39 menjadi Commander, 40-49 menjadi Captain, dan lebih dari 50 tahun menjadi Admiral.

Terbukti, efek dahsyat Star Trek mampu melampaui masa dan usia.

(vga/vga)

HALAMAN:
1 2 3 4
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER