Menikmati Tur Minggu bersama Kurator di Galeri Nasional

Vega Probo & Munaya Nasiri | CNN Indonesia
Minggu, 07 Agu 2016 13:20 WIB
Setiap Minggu, sepanjang Agustus 2016, para pengunjung pameran 17|71: Goresan Juang Kemerdekaan di Galeri Nasional bisa mengikuti tur bersama kurator.
Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh dipajang di pameran bertajuk 17/71: Goresan Juang Kemerdekaan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, sepanjang Agustus 2016. (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Antrean panjang mengular di selasar depan Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, pada Sabtu (6/8). Sebagian besar pengunjung tertarik meluangkan akhir pekan untuk melihat pameran lukisan bertajuk 17|71: Goresan Juang Kemerdekaan yang digelar sepanjang Agustus 2016.

“Antrean untuk registrasi luar biasa panjang,” kata Tenik Hartono, yang datang bersama suami dan anak semata wayangnya. Begitu akhirnya berhasil masuk ruang pamer, perempuan yang bekerja di sebuah mejalah ini menyempatkan berfoto bersama keluarga di depan lukisan favoritnya, Memanah, kaya Henk Ngantung.

“Bagus pamerannya, dan seneng aja banyak peminatnya” kata Tenik kepada CNNIndonesia.com tentang pameran koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia (RI). Tak lupa ia menyampaikan harapannya, “Semoga [pengunjung] beneran minat dan mau mengapresiasi. Bukan cuma foto-foto buat posting di Instagram."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pameran 17|71: Goresan Juang Kemerdekaan diadakan atas prakarsa Presiden Joko Widodo untuk memperingati 71 tahun Indonesia merdeka. Kali ini, dipamerkan 28 lukisan dari 20 maestro seni Indonesia. Di antara deretan lukisan bersejarah, salah satunya adalah lukisan berjudul Rini karya Presiden pertama RI Soekarno.

Cerita di balik lukisan ataupun sejarah pembuatan lukisan, memang sangat menarik untuk diikuti, terutama bagi para penikmat seni. Semisal, 'kode-kode rahasia' yang diisyaratkan Raden Saleh di lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro. Juga kisah rayuan maut Soekarno membeli sebuah lukisan karya seniman Meksiko.

Guna memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam kepada pengunjung pameran, panitia pameran 17|71: Goresan Juang Kemerdekaan siap memberikan layanan tur pameran kepada para pengunjung, bersama para kurator, Mikke Susanto dan Rizki A. Zaelani.

Layanan tur ini akan digelar sepekan sekali, setiap Minggu, sepanjang Agustus 2016. Yang menyenangkan, layanan tur tersebut akan memberikan materi yang berbeda setiap pekannya.

Pada hari ini (7/8), tema yang diberikan berjudul Apa dan Mengapa Sukarno Mengoleksi Karya Seni. Kemudian pada 14 Agustus 2016 mendatang  akan mengusung tema Kebijakan Istana Mengenai Koleksi dan Pameran Karya Seni dari Waktu ke Waktu.

Berikutnya, pada 21 Agustus 2016, tema yang diangkat adalah Tema, Gaya dan Jenis Karya Seni yang menjadi Koleksi Istana Kepresidenan. Lalu, pada Minggu terakhir, 28 Agustus 2016, diberikan tema yang lebih serius: Inventarisasi, Katalogisasi, Konservasi, Sosialisasi Pameran dan Penerbitan Buku, dan Formalisasi Legalitas berupa Undang-Undang.

Selain didampingi kurator, pengunjung juga akan ditemani oleh satu narasumber ahli, antara lain sejarawan Peter Carey, jurnalis Aryo Wisanggeni, Kepala Galeri Nasional Tubagus 'Andre' Sukmana, staf pengajar Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta Citra Smara Dewi, serta kritikus Agus Dermawan.

Tur ini disediakan dua sesi, dan masing-masing berdurasi 1,5 jam. Pelaksanaan tur tersebut dimulai pukul 10.00-11.30 WIB dan pukul 13.30-15.00 WIB. Pengunjung yang ingin mengikuti tur ini diharapkan  datang tepat waktu agar memudahkan panitia untuk mengatur alurnya.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER