Jakarta, CNN Indonesia -- Dari Sabang sampai Merauke, bukan hanya berlimpah budaya Indonesia juga kaya akan produk seni. Sayang, beberapa kali karya seni tak terdeteksi karena 'berkelana' ke mana-mana.
Indonesia masih belum punya ruang khusus untuk mendokumentasikan atau menyimpan secara layak karya-karya seni yang ada. Tapi kini, Pemerintah Provinsi Bali berencana mewadahi itu semua.
Seperti dilaporkan kantor berita Antara, Pemprov Bali akan membangun gedung pameran seni rupa di Taman Budaya Denpasar, Bali. Fungsinya tentu menjadi wadah bagi seniman yang selama ini merasa kurang diperhatikan dibanding seni lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami banyak mendapat keluhan dari para perupa, karena selama ini mereka tidak mendapatkan perhatian seperti halnya seni pertunjukan. Di samping itu, dari aktivitas seni rupa kita juga masih dikalahkan oleh Bandung, Yogyakarta dan Jawa Timur," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha di Denpasar, Senin (8/8).
Bali selama ini menjadi rujukan wisatawan asing. Bukan hanya karena kekayaan alam, tetapi juga kekentalan kultur. Tapi Dewa melihat, seniman Bali masih kalah dibanding kota-kota lain di Indonesia.
Ia berpendapat, gedung pameran seni yang layak menjadi faktor utama 'kekalahan' tersebut.
"Sebenarnya dari segi potensi seni rupa, boleh dibilang Bali paling unggul di Indonesia. Tetapi karena kita tidak punya ruang untuk memberi fasilitas pada perupa, banyak yang berpameran di luar Bali bahkan di luar negeri," ucap Dewa.
Beratha merasa sekarang saatnya Bali menyiapkan ruang tepat untuk seniman. Gedung itu akan dibangun di sekitar Gedung Kriya, Taman Budaya, yang memang sering digunakan pameran seni.
Walau akan membangun gedung yang baru, Beratha memastikan Gedung Kriya tidak akan dihancurkan. Pembangunan gedung seni ini akan memanfaatkan lahan disekitar Gedung Kriya.
"Beberapa seniman mengatakan karena gedung ini [Gedung Kriya] sudah menjadi peninggalan bersejarah, sehingga akan kehilangan nilai historisnya jika harus dibongkar. Oleh karena itu, kemungkinan gedung ini nanti akan menjadi lobi."
Beratha mengaku proses penyusunan desain sudah hampir rampung. Desain tersebut dikerjakan oleh konsultan yang dipercaya oleh Pemprov Bali.
"Kami nanti akan meminta mereka [konsultan] untuk pemaparan di depan para seniman, sehingga apa yang dibangun betul-betul sesuai dengan kebutuhan seniman," kata Dewa meyakinkan.
(rsa/rsa)