Jakarta, CNN Indonesia -- Donald Trump dan timnya terus ‘kesulitan’ menemukan musisi papan atas untuk mengisi inaugurasinya. Sebagai perbandingan periode sebelumnya, saat Barack Obama dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat, sejumlah musisi populer hadir sebagai hiburan.
Jon Bon Jovi, Bruce Springsteen, Mary J. Blige, Garth Brooks, U2, Usher, Stevie Wonder, Denzel Washington, dan Tom Hanks termasuk mereka yang hadir dalam inaugurasi itu.
Sementara kini, Trump terus-terusan ditolak musisi. Mulai David Foster, Andrea Bocelli, Bruce Springsteen, sampai terakhir Jennifer Holliday memilih tidak menyanyi untuknya ketimbang dirundung publik. Hanya segelintir yang masih mau tampil di inaugurasi sang Presiden Terpilih, yang bakal dirayakan besar-besaran pada Jumat (20/1) mendatang.
Sebut saja Toby Keith, Jon Voight, DJ Ravidrums, The Piano Guys, Tim Rushlow, Larry Stewart, Marty Roe, Lee Greenwood, dan 3 Doors Down yang akan meramaikan ‘Make America Great Again.’ Konser itu diselenggarakan Kamis (19/1) malam di Lincoln Memorial Park.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi panggung itu sepertinya punya pesaing. Sekelompok musisi merencanakan panggung selebrasi inaugurasi tandingan yang digelar gratis. Bedanya, tentu saja yang ini anti-Trump. Bukan hanya satu panggung besar, konser semacam itu akan digelar di beberapa titik.
Salah satu konser tandingan yang terbesar disebut Anti Inaugural Ball. Musisi-musisi populer hadir di sana. Nama Jack Black pun tercatat sebagai penampil. Bukan hanya itu, Audioslave sampai rela reuni di atas panggung setelah 12 tahun berpisah, demi anti-Trump.
Konser itu sendiri diadakan di Teragram Ballroom di Los Angeles, Jumat esok.
Audioslave bubar 2007 lalu, setelah merilis album ke-tiga. Mereka kini bersatu demi menyampaikan protes dan kecewa atas kemenangan Trump. Dikatakan sang vokalis Chris Cornell, band yang berisikan personel dari Rage Against The Machine dan Soundgarden itu sepanggung dengan Vic Mensa, Jakson Browne, Black, serta The Los Angeles Freedom Choir.
Di sisi lain, selebriti papan atas seperti Katy Perry, Scarlett Johansson dan Amy Schumer disebut-sebut akan ikut berpartisipasi dalam aksi protes di Washington DC. Mereka akan bergabung dengan pendukung Hillary Clinton dalam pawai perempuan yang diadakan 21 Januari.
Johansson yang terkenal sebagai Black Widow di Dunia Sinema Marvel, akan menyuarakan isi pikirannya dengan lantang soal kebijakan Trump yang ‘mengebiri’ hak reproduksi perempuan melalui pendanaan Planned Parenthood. Artis lain seperti Chelsea Handler, Debra Messing, Fances McDormand, Jessica Chastain, Zendaya Coleman, dan Julianne Moore pun terlibat.
Selain di Washington DC, bakal ada lebih dari 150 pawai solidaritas yang diselenggarakan secara independen di hari yang sama. Pawai itu rencananya digelar di 50 negara bagian dan di 20 negara di dunia. Aksi itu akan jadi yang terbesar dan melibatkan banyak selebriti.
Sementara itu, legenda musik soul, Sam Moore mengatakan dirinya tidak terbebani akan keputusan menyanyi untuk Trump. Ia tidak takut dirundung. “Saya telah berpartisipasi dalam berbagai gerakan hak sipil dan melihat banyak perkembangan positif selama saya hidup 81 tahun di negara ini. Ketahuilah, kita semua harus saling berpegangan dan bekerja sama dengan presiden baru kita,” ujar Moore dalam konfrensi pers beberapa waktu lalu.
Ia percaya seluruh masyarakat Amerika, cepat atau lambat harus menerima kenyataan bahwa Trump adalah presiden mereka. “Kita semua sebagai rakyat Amerika harus bersatu bersama presiden baru kita dan memberikan kesampatan kepadanya. Saya yakin Trump butuh dukungan untuk membuat Amerika ini semakin menjadi bangsa yang besar, kuat, dan selalu terbaik.”