Jakarta, CNN Indonesia -- Rapper Daryl Campbell alias Taxstone hadir di pengadilan federal Manhattan, Selasa (17/1). Ia mendapat dua dakwaan atas senjata yang digunakan untuk menembak di tengah konser rap di Manhattan, Mei lalu. Namun, Campbell tidak didakwa atas pembunuhan.
Seperti diberitakan Reuters, jaksa penuntut mengatakan bahwa DNA Campbell ditemukan di satu-satunya senjata yang ditembakkan di tengah konser itu.
Tragedi penembakan itu sendiri menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya. Korban tewas merupakan pengawal rapper Troy Ave, Ronald McPhatter. Troy Ave sendiri, atau yang bernama asli Roland Collins tertembak di kaki dalam penembakan di Irving Plaza itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Collins sudah dihadirkan di pengadilan sebelumnya. Ia dinyatakan tidak bersalah atas percobaan pembunuhan. Aksinya menembakkan senjata balik kepada Campbell setelah ia diserang, pun tidak dianggap sebagai sebuah kejahatan.
Tragedi fatal itu dipicu masalah pribadi antara dua rapper yang berseteru, Campbell dan Collins. Mereka sudah berkonflik selama bertahun-tahun. Campbell diketahui pernah mengancam Collins di depan publik, bahwa ia akan menembaknya jika sang rapper mendekat.
Campbell dinyatakn bersalah dalam penembakan kali ini, didukung oleh video yang menjadi saksi mata bagaimana ia memasuki ruang ganti penampil. Empat tembakan kemudian terdengar. Ia lalu terlihat keluar. Collins kemudian terlihat memegang senjata dan sekali menembakkannya ke arah Campbell, namun meleset. Campbell lalu berlari kabur.
Atas kejadian itu, asisten jaksa penuntut meminta Campbell ditahan. Ia dianggap berbahaya bagi komunitas dan berisiko terbang meninggalkan Manhattan. Ia juga disebut sebagai anggota geng berbahaya dan pernah ditahan lebih dari 20 kali karena masalah kriminal.
Namun pengacara pembela Campbell mengatakan tindakan penahanan itu tidak diperlukan. Ia berpendapat, Campbell bisa saja kabur namun itu tidak dilakukan sampai hari ini.
Hakim akhirnya memutuskan ia bisa bebas dengan jaminan US$500 ribu dan memintanya jadi ‘tahanan kota.’ Ia diminta tetap tinggal di rumah, tapi boleh keluar untuk bekerja.