Hari Film Nasional, Kemendikbud Angkat Isu Keberagaman

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Senin, 06 Mar 2017 20:23 WIB
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memperingati Hari Film Nasional dengan mengusung isu keberagaman bangsa.
Kemendikbud mengusung isu keberagaman bangsa untuk memperingati Hari Film Nasional. (Foto: Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Umar Ismail memproduksi film nasional pertama dengan melibatkan pemain dan kru yang berasal dari Indonesia pada 30 Maret 1950. Hari itu kemudian diperingati sebagai Hari Film Nasional (HFN) hingga kini.

Tahun ini, pemerintah memperingati hari itu dengan mengusung tema "Merayakan Keberagaman Indonesia." Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan, tema tersebut diambil dengan harapan masyarakat Indonesia dapat menikmati sekaligus mengapresiasi keberagaman.

Muhadjir menuturkan, perfilman akan menjadi andalan sektor industri kreatif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi tidak langsung sekaligus sebagai media dalam melestarikan kebudayaan nasional. Karenanya, ia meminta peringatan HFN dijadikan sebagai momentum untuk mengembangkan dunia perfilman nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tahu dalam skema dan platform pemerintahan Presiden Jokowi, perfilman masuk industri yang menjadi prioritas," ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin (6/3).


Muhadjir pun menganggap perayaan HFN perlu dimanfaatkan sebagai momentum mengajak segenap komponen bangsa yang mencakup pemerintah, pemangku kepentingan perfilman, dan masyarakat luas untuk mengoptimalkan film sebagai alat penyebarluas gagasan dan narasi keberagaman Indonesia, serta meningkatkan akses masyarakat untuk menonton film-film tersebut.

"Kita sangat ingin film kita bangkit dengan corak budaya kita, dengan keberagaman, dengan banyaknya pelaku, dan insan perfilman semakin besar. Itu yang menjadi target," katanya.

Bersama Badan Ekonomi Kreatif dan Perum Perusahaan Film Negara (PFN), Kemendikbud akan menyelenggarakan perayaan Hari Film Nasional (HFN) ke-67 sepanjang bulan Maret ini. Ketua Panitia Pelaksana HFN 2017 sekaligus Sutradara Lasja F. Susatyo menyebutkan, perayaan ini diselenggarakan dengan dua momentum besar.

"[Momentum] pencapaian rekor 36 juta lebih penonton film Indonesia di bioskop pada 2016 dan pembebasan investasi asing di semua sektor perfilman. Dua hal itu akan membawa perfilman Indonesia memasuki babak baru," katanya.

Tanda-tanda ke arah pencapaian itu, menurut Lasja, sebetulnya sudah terlihat beberapa tahun belakangan. Ia mengungkapkan, dalam infrastruktur distribusi, investasi baru mulai mengalir masuk, ruang pemutaran semakin banyak dan meluas ke seluruh Indonesia, dan platform digital untuk pemutaran film pun kian banyak serta beragam.


Di sisi konten, papar Lasja, pusat produksi telah menyebar ke berbagai pelosok negeri dan komunitas-komunitas pembuat film tumbuh pesat di hampir semua daerah. Kedua hal itu diharapkan akan melahirkan semakin banyak film yang menarasikan keberagaman masyarakat Indonesia.

Melalui gerakan itu, tuturnya, bangsa Indonesia akan memperoleh kembali pemahaman yang sebaik-baiknya mengenai kebhinekaan yang juga menjadi modal penting menghadapi berbagai persoalan bersama, termasuk intoleransi, radikalisme, dan ancaman perpecahan.

"Perayaan HFN 2017 juga dimaksudkan untuk memperlihatkan pemerintah, pemangku kepentingan perfilman, dan keterlibatan masyarakat dalam mendukung gerakan ini," ujarnya.

Ia menambahkan, gerakan seperti itu pun dapat dilakukan melalui partisipasi bersama memproduksi film-film keberagaman Indonesia dan membangun infrastruktur distribusi di seluruh negeri.

"Karena film kini bisa dibuat dan ditayangkan siapa pun serta di manapun," kata Lasja.


HFN 2017 akan dirayakan dengan penayangan film-film bertema keberagaman Indonesia di luar negeri, komunitas-komunitas film, jaringan bioskop, dan KRL Jabodetabek, rangkaian diskusi isu aktual perfilman hari ini (film & sastra, plaform digital untuk film, animasi untuk anak), pitching pembuatan film di 10 Destinasi wisata, serta pertemuan pembuat film dengan calon investor dalam Film Project Expo dan berpuncak di FILARTC (Film & Art Celebration).

Menurut Koordinator Penyelenggara FILARTC, Leni Lolang dan Adrianto Sinaga, acara yang berlangsung 30 Maret-1 April 2017 ini akan mempertemukan pekerja film dan publik dalam serangkaian kegiatan yang menunjukkan berbagai aktivitas di balik layar film.

Puncak perayaan HFN 2017 sendiri akan diadakan di arena FILARTC pada 30 Maret 2017 bertempat di kompleks Perum Perusahaan Film Negara (PFN). (res/res)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER