Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah dua tahun sejak ide produksi dicetuskan, kini film
Kartini tengah bersiap untuk dirilis. Jelang satu bulan peringatan Hari Kartini yang jatuh setiap 21 April, film
Kartini merilis cuplilan perdananya, Selasa (21/3).
Produser
Kartini, Robert Ronny mengungkapkan bahwa cuplikan film ini memiliki nada yang berbeda dari yang pertama kali dirilis. Menurutnya, cuplikan baru ini lebih senada dengan semangat pembuatan film ini, yaitu menunjukkan banyak sisi dari Kartini yang mungkin banyak orang belum tahu.
[Gambas:Youtube]
Sutradara Hanung Bramantyo menuturkan,
Kartini akan berbeda dari cerita film pahlawan yang pernah ia garap, yakni
Sang Pencerah tentang HOS Tjokroaminoto. Ia mengaku ingin mengajak penonton untuk melihat sebuah paparan kehidupan Kartini melalui film ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menghilangkan banyak dialog yang sifatnya petuah. Saya ingin penonton, khususnya laki-laki, melihat penjelajahan saya pada sosok Kartini, bagaimana sikapnya, aksinya, kita 'masuk' ke dalam kehidupan Kartini, melihat dan merasakan perjuangannya," ujarnya pada acara perilisan trailernya di Club Djakarta Theatre, Selasa (21/3).
Selama dua tahun menggarap film
Kartini, Hanung mengaku menghadapi kendala dalam mengaplikasikan hasil riset yang ia dapat. Ia menjelaskan, penelusuran sejarah Kartini sebenarnya tidak terlalu sulit, karena banyak yang menuliskannya.
Meski demikian, kemudahan itu berubah menjadi kendala saat hasil riset yang didapat terlalu melimpah, sehingga menerapkan dan mewujudkan hasil riset ke dalam gambar menjadi hal yang cukup sulit dilakukan.
"Risetnya gila, skenario bongkar pasang. Tapi sebenarnya itu bukan kendala tersulit karena literaturnya sudah banyak. Ketimbang tokoh lain, sosok Kartini terdokumentasi cukup baik, yang sulit itu membangun set dan keautentikannya," katanya.
 Dian Sastrowardoyo didaulat memerankan sosok Kartini. (Foto: Screenshoot via www.filmkartini.com) |
Sineas asal Yogyakarta itu mengestimasi hanya sekitar 40 persen dari keseluruhan hasil riset yang didapatnya yang berhasil diaplikasikan melalui kostum dan properti film.
"Tapi seperti suasana Kota Jepara saat itu, rumahnya, dan bahasa yang digunakan, jelas tidak," ujarnya.
Alih-alih Kota Jepara, Hanung memaparkan, lokasi pendopo bagian depan dan belakang rumah Kartini menggunakan set di Yogyakarta. Adapun interior dalam rumah diciptakan di Jakarta.
Mulanya, Hanung berharap dapat membangun replika rumah asli Kartini. Namun, hal itu dirasa tidak memungkinkan, karena butuh biaya sekitar Rp8 miliar dan waktu sembilan bulan untuk menciptakan set sendiri.
"Mestinya itu yang bangun [pemerintah daerah] Jepara, jadi setelah kita tinggal itu bisa jadi pariwisata," katanya.
Selain terkait proses produksi, Hanung pun menyebut bahwa luasnya cerita tentang sosok Kartini membuatnya harus membatasi cerita dalam film. Ia beserta tim produksi akhirnya memutuskan untuk mengambil kisah Kartini hanya di rentang usia 14-22 tahun.
"Kalau terus-menerus mendalami Kartini tidak pernah selesai. Namanya riset seperti gali harta karun. Jadi saya ambil beberapa bagian saja, umur perjuangannya 14-22 tahun sampai dinikahkan," ujarnya.
Film
Kartini dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, Acha Septriasa, Ayushita, Adinia Wirasti, Christine Hakim, Reza Rahadian, Doddy Sutomo, Djenar Mahesa Ayu, dan Denny Soemargo. Film ini dijadwalkan rilis 19 April 2017.