Berstatus sebagai drama musikal membuat Fonnyta kesulitan mencari pemain yang tak hanya jago akting, tapi juga menyanyi dan menari.
Untuk mencari pemain berkualitas, JPAC mesti melakukan dua tipe audisi yakni akting dan menari. Sebelum melakukan audisi, calon pemain sudah dibekali dengan monolog, nyanyian klasik dan gerakan tari seperti balet, jazz dan kontemporer yang mesti dibawakan.
Untuk perempuan ada audisi untuk karakter Maria dan Anita, sedangkan pria untuk tokoh Tony dan Riff. Sang koreografer, Elhaq Latief mengungkapkan, banyak yang mencoba untuk Anita ketimbang Maria yang merupakan pemeran utama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maria banyak sekali adegan menyanyi dan menarinya, dan tidak semua bisa memiliki suara yang kuat dan tebal seperti Maria," kata Elhaq. Saat audisi pula, lebih banyak ditemukan pemain perempuan ketimbang laki-laki. Hal ini ditengarai karena dalam budaya Indonesia laki-laki tidak menari.
"Kami punya standar sendiri dan tidak banyak yang sesuai standar itu, kami pilih yang terbaik dan melatih mereka sehingga sesuai standar," tuturnya.
Elhaq menjelaskan, koreografi akan diadaptasi dari pentas aslinya, dengan masih mempertahankan gerakan yang ikonis.
Pementasan yang bakal digelar pada 12-14 Mei di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki itu bakal melibatkan 49 pemain.
Dengan durasi sekitar dua jam, para lakon akan memainkan West Side Story dengan berbahasa Inggris dan menyanyikan sekitar 20 lagu. Dari cuplikan yang diperlihatkan kepada media, teater ini nampaknya bakal dipenuhi dengan tarian khas drama musikal dan dan nyanyian klasik ala seriosa.
Tiket pertunjukan bisa didapat mulai dari Rp100 ribu hingga Rp300 ribu rupiah.