Jakarta, CNN Indonesia -- Bertepatan dengan puncak perayaan Waisak 2017 Kamis (11/5) besok, dua musisi Indonesia dan Malaysia, Dewa Budjana dan Imee Ooi berkolaborasi untuk meluncurkan album musik. Album yang diberi judul
In Metta itu merupakan koleksi lagu Buddhis.
Berdasarkan siaran pers yang diterima
CNNIndonesia.com, Rabu (10/5), peluncuran album itu nantinya akan ditandai dengan pertunjukkan spesial dari Dewa Budjana dan Imee Ooi pada malam puncak perayaan Waisak 2561 BE, Kamis (11/5) pukul 00.00 WIB di pelataran Candi Agung Borobudur, Jawa Tengah.
Album itu menandai pertama kalinya Dewa Budjana memasukkan sentuhan musik ke koleksi lagu-lagu Imee yang biasanya otentik berwarna Buddhis. Imee sendiri selama ini dikenal sebagai komposer musik santai, menenangkan, dan musik meditatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Judul album
Metta, menurut pernyataan berasal dari bahasa Pali atau bahasa India kuno yang digunakan Sang Buddha dan bermakna cinta kasih. Kendati demikian, keduanya menyatakan bahwa album itu tidak diperuntukkan bagi penganut Buddha saja, melainkan juga untuk pecinta dan pendengar musik yang mencari kedamaian.
Album berisi empat buah lagu itu semuanya diciptakan oleh Imee dan diaransemen oleh Dewa Budjana. Termasuk
Chant of Metta – In Loving Kindness dan
Om Mani Padme Hum – In Mindfulness, dua lagu Imee paling dikenal dan kini dibuat baru dengan aransemen ulang dari Dewa Budjana
Lagu lainnya yakni berjudul
Pupha Puja – In Acceptance yang merupakan lagu baru ciptaan Imee dan diaransemen oleh Dewa Budjana. Serta
Tisarana – In Refuge yang diciptakan keduanya.
"Ini adalah karya lintas agama, karena lagu-lagu didalamnya diciptakan oleh umat Buddhis dan Hindu, lalu
di-mixing oleh umat Kristen, dan dibuat master oleh seorang muslim," tulis pernyataan dalam siaran pers tersebut.
Diketahui, ini bukan kali pertama Dewa Budjana sebagai penganut agama Hindu, terlibat dalam pembuatan album agama lain. Sebelumnya dia ikut dalam produksi album religi Islam dan sebuah album Natal.
Album yang dirilis lewat label Shoemaker Studio ini melibatkan Harmoko Aguswan bertindak selaku
mixing, kemudian
editing oleh Oky "SMR" Yudawijaya,
mastering Indra Q,
recording Octavia Verdana, dan eksekutif produser Prajna Murdaya.