HUT JAKARTA
Yang Tersisa dari Kampung Artis dan Kapal 'Mesum' Tangkiwood
Kamis, 22 Jun 2017 08:07 WIB
Kami harus berjalan menyusuri pinggir Kali Beton, melewati permukiman padat penduduk, mengarah ke Pasar Tangki. Gang-gang kecil itu mustahil dilalui mobil. Motor berpapasan pun sulit, jalannya sungguh sempit. Untungnya, tak sulit menemukan rumah yang kami cari.
Siapa orang sekitar yang tak tahu Laila Sari. Ketenaran biduan era 1980-an itu masih dikenal warga sekitar. Bertanya rumah Laila di kawasan Tangki dan Bedila, semua tahu.
Tangkiwood, demikian nama daerah itu dahulu, memang terletak tak jauh dari kediaman Laila di Jalan Bedila. Dahulu itu disebut kampung artis. Banyak seniman tinggal di sana. Namanya saja sudah mirip-mirip pusat industri perfilman Amerika, Hollywood.
Seperti bisa ditebak, itu menggabungkan Jalan Tangki dan ‘wood’ dari Hollywood.
Saat itu era 1940 hngga 1950-an. Kata Laila, mereka kebanyakan menempati Gang Tangkiwood II, persis di depan Kali Beton. Gang itu dimulai dengan kedai kecil yang dikenal dengan Warung Sengki. Dinamai begitu karena pemiliknya adalah Babah Sengki, keturunan Tionghoa.
Warung itu masih berdiri hingga kini, diteruskan oleh anak dan menantunya: Neng dan Ayung.
Dari Warung Sengki ke belakang, berjejer permukiman artis yang kerap tampil di panggung Sandiwara Princen Park atau Taman Hiburan Rakyat Lokasari. Laila bercerita, artis banyak tinggal di sana karena Tan Ing Hi, pemilik Princen Park membuatkan kompleks untuk mereka.
Salah satu seniman ternama di masa itu adalah Moesa. Ia juga pemilik sandiwara. Rumahnya di samping warung Babah Sengki. Ketenaran Moesa adalah salah satu alasan Tan Ing Hi memberikan pemukiman untuk seniman. Kelak, orang-orang mengenal Moesa sebagai mertua Mak Bibah alias Hadidjah. Anak Moesa, Mas Sardi, menikah dengan Hadidjah.
Mereka lalu menghasilkan Idris Sardi, pemain biola kenamaan. Namanya bahkan masih dikenal hingga kini. Putra Idris juga menjadi aktor, yang tak lain adalah Lukman Sardi.
Dari rumah Moesa, berjejer rumah-rumah seniman lainnya yang berasal dari Sunda, Jawa, Palembang, hingga seniman Filipina yang beristri asli Indonesia. Laila ingat, puluhan rumah petak tempat tinggal seniman berjejer di Gang Tangkiwood hingga Princen Park.
Gang Tangkiwood berujung pada rumah lama Laila, yang ayah tirinya merupakan pemusik asal Medan. Laila sendiri berasal dari Padang Panjang, Sumatera Barat. Ia pindah ke Bedila sekitar 1960-an. Ia ingat, artis penuh sesak tinggal di sana. Tua, muda, sampai bayi.
Adalah Bing Slamet yang akhirnya melabelinya dengan nama Tangkiwood. Laila tidak ingat soal sejarah penamaan itu. Yang jelas, para seniman yang tinggal di sana saat itu hidup rukun. Mereka pun punya berbagai kegiatan, mulai gotong royong sampai arisan.
Lihat juga:Daniel-Day Lewis Putuskan Pensiun Berakting |
Menurut Laila, para seniman yang dahulu tinggal di sana kebanyakan pindah rumah atau kembali ke daerah asalnya. Tangkiwood sebenarnya punya rencana matang soal perkampungan artis dahulu, ujarnya. Sayang, itu tak pernah terlaksana hingga kini.
Bersambung ke halaman selanjutnya...
ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
VIDEO: Cerita Memed Bisa Disebut Thomas Alva Edi Sound Horeg
Hiburan • 1 jam yang laluBendera Jolly Roger One Piece Maknanya Apa?
Hiburan • 5 jam yang laluTrans TV Festival 2025 di BSD Hari Ini! Cek 5 Hal Ini Dulu
Hiburan • 8 jam yang laluSiapa Sebenarnya Franklin Richards, Anak Reed dan Sue di Fantastic 4?
Hiburan • 16 jam yang laluReview Film: A Normal Woman
Hiburan • 17 jam yang laluLAINNYA DARI DETIKNETWORK