Jakarta, CNN Indonesia -- Film horor
Pengabdi Setan siap gentayangan pada 28 September nanti. Film yang dibuat ulang dari versi 1980 oleh Joko Anwar ini ternyata berbujet 'lumayan' untuk kategori horor.
"[Bujetnya] lumayan lah, untuk film horor ini lumayan," kata Sunil Samtani, produser Rapi Films yang membuat
Pengabdi Setan, saat berbincang dengan
CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
Sunil mengatakan
Pengabdi Setan yang digarap mulai dari ide cerita, naskah, hingga penyutradaraan oleh Joko Anwar ini membutuhkan lebih banyak bujet dibanding film horor dia biasanya karena bertekad menjaga nuansa era 1980-an seperti pada film aslinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, tim produksi bahkan mendesain ulang sebuah rumah kuno di Pengalengan, Jawa Barat, untuk menjadi lokasi pembuatan
Pengabdi Setan. Ini dilakukan demi 'memuaskan' nuansa yang diinginkan sang sutradara.
Meski tak menjelaskan dengan lugas nominal yang dibutuhkan untuk membangkitkan kembali 'arwah ibu' dalam
Pengabdi Setan, Sunil memastikan bujet melebihi Rp2 miliar.
"Rp2 miliar? Lebih. Karena dari lokasi saja ada 120 kru dan semuanya di Pengalengan. Ini total banget, tapi ya kami puas. Bujet memang relatif, ada yang bujet besar namun tak terlihat. Kalau ini nanti bisa dilihat lah," kata Sunil.
[Gambas:Youtube]Bukan hanya untuk persiapan produksi, Sunil mengatakan bahwa hampir 50 persen biaya yang dibutuhkan
Pengabdi Setan dialokasikan untuk promosi.
Ia menyebut bentuk promosi kini menjadi bagian penting dalam kesuksesan film selain konsep cerita dan kualitas film tersebut. Sunil pun tak ragu untuk menyasar generasi milenial sebagai pasar
Pengabdi Setan versi 2017.
 Sunil Samtani, produser 'Pengabdi Setan', mengakui mereka total dalam membuat film ini demi ruh yang sama dengan film aslinya meski mesti berbujet 'lumayan'. (CNN Indonesia/Endro Priherdityo) |
Sejumlah bentuk promosi telah dilakukan oleh Sunil dan Joko, mulai dari aktif di media sosial, tonton bareng, hingga kunjungan ke berbagai sekolah. Sunil dan Joko ingin generasi muda mengenal horor Indonesia dengan kualitas yang tak kalah dari Hollywood seperti pada
The Conjuring.
Namun bukan hanya ke generasi milenial untuk mengenalkan
Pengabdi Setan, Sunil menyebut ada peluang untuk menunjukkan horor Indonesia ke pentas dunia melalui kerja sama yang dilakukan bersama CJ Entertainment.
Perusahaan hiburan asal Korea Selatan itu menjadi distributor resmi Pengabdi Setan di luar Indonesia. Pun, CJ berusaha memasukkan film ini ke berbagai festival film di luar negeri.
"CJ yang memegang [distribusi] di seluruh dunia, sehingga
Pengabdi Setan sudah diberi
subtitle. Untuk festival, mereka akan coba ke Sundance [Film Festival]" kata Sunil.
Sundance Film Festival merupakan festival film independen terbesar di Amerika Serikat yang diselenggarakan di Salt Lake City, Utah, setiap Januari. Pada 2016 lalu, festival ini dihadiri lebih dari 48 ribu pengunjung.
Festival yang sudah diselenggarakan sejak 1978 ini menjadi momen bersejarah bagi sejumlah sineas Hollywood.
Sejumlah sineas yang mendapatkan perhatian internasional berkat festival ini adalah James Wan sang kreator
Saw dan
The Conjuring serta peraih piala Oscar, Quentin Tarantino. Beberapa film juga mendapatkan atensi dari festival ini, seperti
Saw, Little Miss Sunshine, Whiplash, Boyhood, dan
Get Out.
[Gambas:Youtube]