'Recovery,' Khotbah Russell Brand untuk Para Pecandu

CNN Indonesia
Senin, 02 Okt 2017 18:46 WIB
Russell Brand memperlihatkan sisi lemahnya di buku terbaru, namun juga menunjukkan bagaimana caranya bangkit dari keterpurukan atas kecanduan yang ia alami.
Russell membuat buku tentang caranya mengatasi kecanduan. (Christopher Polk/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Russell Brand bicara pada para penjahat, orang-orang yang tak pernah puas, mereka yang memalukan dan rusak. Di mata Brand, mereka adalah orang-orang yang di satu hari adalah penderita lepra, tapi juga bisa menjadi Tuhan.

“Bagi saya, di sanalah saya akan selalu hidup. Tapi saya berambisi untuk menjadi lebih baik,” kata mantan suami penyanyi pop Katy Perry itu.

Ia berbagi ambisinya itu melalui sebuah buku yang baru dirilis, Recovery.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Seperti diberitakan Express, Brand benar-benar menunjukkan sisi lemahnya di buku itu. Aktor dan komedian itu berbagi soal kecanduan dan perasaan rendah diri yang dimilikinya. Ia mengaku masih menghadapi ‘iblis’ sehari-harinya.

Buku itu diterbitkan kini, 14 tahun setelah Brand bersih dari candu alkohol, obat-obatan, bahkan seks, untuk membantu pecandu lain bangkit. Recovery berisi pesan tentang kondisi manusia dan kemampuan mereka.

Di sana Brand banyak cerita soal pengalamannya kecanduan heroin, alkohol, seks, serta keterlibatannya di pornografi. Sejak kecil bahkan ia sudah punya candu: cokelat. Brand juga ternyata pernah terjerat bulimia.

Russell Brand pernah hidup dalam kecanduan.Russell Brand pernah hidup dalam kecanduan. (Theo Wargo/NBC/Getty Images/AFP)
“Rasanya tidak mudah bagi saya untuk hidup,” kata Brand.

Dalam dirinya yang ada hanya pikiran-pikiran negatif. “Yang melekat pada saya adalah, ‘Kau tidak penting, bukan siapa-siapa, kau sampah.’”

“Saya tidak tahu kenapa hal-hal itu bertahan dengan saya. Jika kalian berkata bahwa saya sampah, hal pertama yang akan saya lakukan adalah berpikir, ‘Ya, saya tahu.’ Itu yang langsung saya rasakan,” ungkapnya.


Namun di buku itu ia juga mengajarkan bagaimana cara membalikkan keadaan. Recovery bisa dibilang sebagai interpretasi dari program 12 langkah yang digunakan Alcoholics Anonymous untuk ‘menyehatkan’ kembali pasien mereka.

Namun tentu saja, dibumbui cerita-cerita personal soal kehidupan Brand.

Seperti bagaimana ayahnya meninggalkannya saat ia masih tiga bulan dan ibunya didiagnosis kanker saat ia masih delapan tahun. Juga cerita soal bulimia yang dialaminya di usia 12 tahun. Brand juga mengungkapkan bahwa pertama kali mencoba obat-obatan adalah saat usianya masih 16 tahun.

Pada 2003, Brand dihadapkan pada ancaman penjara, rumah sakit jiwa, atau kematian dalam enam bulan ke depan, kecuali dirinya mau rehabilitasi.


Namun Brand menuturkan, Recovery tidak harus untuk pecandu obat-obatan atau alkohol semata. Itu juga untuk mereka yang punya kecanduan tertentu, seperti hubungan yang buruk, gula, bahkan pekerjaan sekali pun.

“Saya harap ini bisa membantu orang-orang dengan masalah kecanduan. Saya pikir bisa jadi itu adalah kita semua,” tutur pria berusia 42 tahun itu.

“Kebanyakan orang, jika Anda tanya ke mereka, ‘Apakah kau bahagia?’ Tebakan saya kebanyakan orang akan menjawab dengan berbagai versi ‘Tidak.’”

Russell Brand meluncurkan buku baru, Recovery.Russell Brand meluncurkan buku baru, Recovery. (AFP PHOTO / FREDERIC J. BROWN)
Dalam Recovery ia mengajarkan bagaimana memperbaiki itu dari diri sendiri, tak harus melalui kelompok pendukung. Pertama misalnya, dengan mengakui bahwa dirinya tidak bahagia. Selanjutnya, akui bahagia itu masih mungkin.

“Ketiga, akui bahwa Anda butuh bantuan dan perubahan untuk menjadi bahagia. Banyak orang takut akan perubahan dan takut mencari pertolongan,” katanya.

Diakui Brand, tiga langkah utama itu mengubah hidupnya. Ia kini bahagia dengan istrinya, Laura Gallacher dan putri berusia 10 bulan, Mabel.


Ini merupakan buku kedua bagi Brand. Buku pertamanya berjudul My Booky Wook, berisi kejujuran-kejujuran yang sangat membuat hati hancur.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER