Jakarta, CNN Indonesia -- Bandung harus ‘disulap’ seperti Kota Kembang di era 1990-an untuk film
Dilan. Film yang diangkat dari novel berjudul sama karya Pidi Baiq itu memang berlatar Bandung tahun itu.
Demi membuat
Dilan senyata mungkin, dan semirip imajinasi pembaca bukunya, sutradara Fajar Bustomi sampai harus membuat jalanan di Bandung sepi kendaraan.
“Zaman dulu memang belum ada mobil murah dan Bandung tidak seramai sekarang,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana membuatnya seperti itu?
Fajar menyebut, syuting film
Dilan sangat didukung warga Bandung, termasuk Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. “Jadi bisa ditutup untuk diatur mobil-mobil yang masuk tahun 1990 aja," Fajar menambahkan, usai gala premier di CGV Grand Indonesia, Selasa (16/1), Jakarta.
Tidak hanya itu, motor yang digunakan karakter Dilan yang diperankan eks personel Coboy Junior Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan pun disesuaikan dengan yang ada pada 1990.
Pencarian motor itu, diakui Fajar, membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
“Karena [mencari] yang
full orisinal. Enggak gampang karena sekarang banyak yang sudah diganti velg-nya atau apanya. Dan kami cari dua, karena takutnya mogok, walaupun ujung-ujungnya mogok juga dua-duanya," katanya.
Bingung Memotong AdeganSelain sebagai sutradara, Fajar rupanya juga pembaca setia
Dilan dan buku-buku Pidi Baiq.
Di satu sisi itu membuatnya memahami novelnya. Namun di sisi lain, itu juga membuatnya kesulitan menentukan adegan mana yang dipotong dan dipertahankan. Inginnya, kata Fajar, ia memasukkan semua adegan. Namun ia sadar film dan novel adalah dua media yang berbeda.
"Film terbatas durasi, tidak seperti novel yang bisa beratus-ratus halaman. Dari novel itu bagus semua, tapi kami harus buat film dengan durasi dua jam," katanya.
Pidi Baiq yang ikut terlibat proses syuting sebagai rekan sutradara sempat bersikukuh bahwa apa ada di novel tidak boleh berubah dalam film. Beruntung Fajar mengaku akhirnya berhasil meyakinkan Pidi bahwa harus ada adegan yang dikorbankan untuk filmnya.
Menurut Fajar, Pidi senang dengan hasilnya.
"Ayah [Pidi] juga sayang dengan karyanya. Sempat menyesal difilmkan, enggak mau karyanya dipotong. Tapi akhirnya mengerti dan senang," katanya.
Fajar merupakan sutradara ketiga yang menggarap
Dilan. Sebelumnya, sutradara Rizal Mantovani dan Monty Tiwa sempat didapuk mengarahkan film yang telah digagas sejak 2016 silam itu. Dilan akhirnya ‘dilahirkan’ pada 25 Januari mendatang lewat tangan Fajar.
Selain dibintangi Iqbaal yang beradu akting dengan Vanesha Prescilla,
Dilan turut didukung aksi Ira Wibowo, Giulio Parengkuan, Refal Hady, Zara JKT48, dan lainnya.
(rsa)