Upaya Menjaga Permainan Tradisional di Era Modern

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Minggu, 19 Agu 2018 13:08 WIB
Sejumlah upaya telah dilakukan untuk mengenalkan kembali anak-anak dengan permainan tradisional, baik oleh pemerintah maupun swasta.
Komunitas Hong di Bandung melakukan berbagai kegiatan mengenalkan anak-anak pada permainan tradisional. (CNN Indonesia/Agniya Khoiri)
Buku

Salah satu upaya lain untuk menjaga permainan tradisional tak hilang ditelan zaman oleh sejumlah pihak adalah membuat buku. Beberapa buku, baik referensi maupun populer, telah terbit khusus membahas permainan tradisional.

Salah satunya yang dilakukan oleh Mohamad Zaini Alif. 'Doktor' permainan tradisional ini pernah menyusun sebuah buku referensi bertajuk Mozaik Seni dan Budaya Indonesia: Permainan Tradisional Anak Indonesia dan rilis pada 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam buku itu, Zaini membahas berbagai manfaat permainan tradisional yang turut ditemukan oleh sejumlah peneliti lainnya. Selain itu, Zaini memberikan berbagai contoh jenis permainan dari masing-masing daerah di Indonesia.

Selain Zaini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pernah merilis buku berupa bahan bacaan literasi bertajuk 'Permainan Tradisional Anak Nusantara' yang ditulis oleh Rizki Yulita pada 2017.

Buku yang tak dijual secara umum namun dapat diakses di laman resmi Badan Bahasa Kemendikbud itu disebut Rizki untuk melestarikan ingatan pada permainan tradisional anak-anak Indoensia.


"Dewasa ini, permainan anak-anak Indonesia mulai bergeser ke arah permainan yang memanfaatkan teknologi. Munculnya ponsel pintar, gawai, dan sejumlah alat berteknologi lainnya membuat permainan tradisional tergeser. Padahal, permainan tradisional lebih murah dilakukan dan hemat bahan," tulis Rizki.

Gim Modern

Bagi sebagian anak muda, melestarikan permainan tradisional tidak harus dengan cara konvensional. Berbagai penelitian mahasiswa dan akademisi di Indonesia rupanya sudah menjadikan upaya pelestarian permainan tradisional sebagai objek studi.

Penelitian-penelitian tersebut mengupas banyak hal, mulai dari manfaat melakukan permainan tradisional kepada anak-anak seperti yang dilakukan Ni Kadek Aris Rahmadani, R Agustinus, dan Lita Latiana dari Universitas Negeri Semarang dalam judul The Influence of Traditional Games on The Development of Children's Basic Motor Skills, sampai membuat sebuah prototipe gim modern yang terinspirasi permainan tradisional.

Salah satu penelitian yang mengubah permainan tradisional menjadi gim modern adalah milik Romi F Rahmat, OR Fahrani, S Purnawati, dan MF Pasha yang merupakan tim gabungan mahasiswa Informasi dan Teknologi Universitas Sumatera Utara dan School of Information Technology Monash University Malaysia.

Romi dan kawan-kawan mencoba mengembangkan permainan bekel dalam platform Android. Dalam penelitiannya yang dipublikasikan dalam kumpulan makalah 2nd International Conference on Computing and Applied Informatics 2017, gim ini mengadaptasi pergerakan bola bekel dan pemilihan biji bekel secara acak dan terbagi dalam sejumlah tingkat kesulitan.

[Gambas:Instagram]

Meski baru prototipe dan Romi menyebut bahwa ciri khas menangkap bola bekel sulit diaplikasikan dalam bentuk gim modern, pengembangan lebih lanjut dapat menyempurnakan ide itu.

Sri Handayani dari program studi Universitas Muhammadiyah Surakarta pernah membahas terkait munculnya berbagai aplikasi permainan tradisional dalam platform Android dan dirilis di jurnal The Messenger Volume VIII Nomor 2, Juli 2016.

"Dalam perangkat berbasis Android saat ini sudah dapat dijumpai permainan tradisional anak Indonesia, namun semua aplikasi permainan tradisional tersebut hanya terbatas pada penyampaian informasi ataupun pengenalan," kata Sri Handayani.

Walau sudah tersedia banyak di Android, format aplikasi gim dinilai belum mampu mengakomodir manfaat permainan tradisional dalam mengembangkan emosi dan kecerdasan sosial anak meski ikut membantu mengenalkan warisan leluhur Indonesia tersebut. (end)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER