Jakarta, CNN Indonesia -- Film
Crazy Rich Asians mungkin boleh bangga sukses besar di pasar Amerika dan beberapa pasar internasional, namun tidak berlaku untuk di pasar kedua terbesar dunia, China.
Bagi film yang mayoritas berisi pemain dan kru keturunan Asia, terutama China, tersebut disebut mujur bila bisa mengantongi US$1 juta di pekan awal penayangannya.
Berdasarkan data
box office terbaru di Negeri Tirai Bambu, penjualan tiket film tersebut membuat
Crazy Rich Asians bertengger di posisi keempat per Jumat (30/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi semakin memburuk pada akhir pekan. Pada Jumat malam, penjualan tiket semakin menurun dan pada Sabtu, banyak bioskop lebih memilih menurunkan film tersebut untuk film lainnya.
Sejumlah analis box office sebelumnya menduga film itu bertengger di urutan ke-delapan selama akhir pekan, kalah dari film lokal 'A Cool Fish' dan 'Venom'.
Diperkirakan,
Crazy Rich Asians mendapatkan US$410 ribu pada Jumat dan US$400 ribu pada Sabtu. Pendapatan yang menurun ini disebut sebagai akibat dari pengurangan layar film itu, dari 32 ribu layar ke 18.700 layar.
Kondisi flop tersebut diduga disebabkan sejumlah faktor. Namun yang utama disebutkan karena China baru menonton film tersebut berbulan-bulan setelah rilis di Amerika dan dunia.
Akibat keterlambatan tersebut, banyak penonton potensial di China disebut sudah menyaksikan
Crazy Rich Asians di luar negeri atau secara ilegal alias pembajakan.
Faktor lainnya disebutkan oleh
Variety bahwa penonton China justru bingung dengan kesuksesan
Crazy Rich Asians yang dianggap sebagai stereotip orang Asia.
"Plot ceritanya lumayan, kualitas produksinya juga bagus, namun saya masih sedikit ingin muntah," kata salah satu penonton China memberikan ulasannya di platform Douban.
"Jadi orang China di mata orang Eropa dan Amerika hanya tentang klan, congkak luar biasa, rasa superioritas yang buta, dan kolot?" lanjutnya.
[Gambas:Youtube]
Crazy Rich Asians dirilis pada Agustus lalu di Amerika Utara dan menjadi fenomena dengan pendapatan box office sebesar US$174 juta. Film ini juga mendapatkan sambutan baik di kawasan Asia lainnya, seperti Asia Timur, juga Singapura yang menyumbang US$5 juta.
Variety mengabarkan, pihak studio yaitu Warner Bros masih berupaya untuk bisa menarik pasar China dengan kisah orang-orang kaya ini.
Salah satunya, dengan mempersiapkan sekuel
Crazy Rich Asians, yaitu
China Rich Girlfriend yang disebut akan mengambil latar di Shanghai dan menggandeng perusahaan lokal untuk bekerja sama.
(end)