Jakarta, CNN Indonesia -- Gitaris Queen,
Brian May, meminta maaf karena sempat membela sutradara film
Bohemian Rhapsody Bryan Singer yang diduga telah melakukan pelecehan seksual. Pernyataan itu ia sampaikan melalui unggahan Instagram dengan penjelasan yang panjang.
Ia dianggap membela Singer ketika pengguna akun Instagram bernama @sue.nl memintanya untuk tidak lagi mengikuti sutradara tersebut. Alih-alih, May meminta pengguna akun @sue.nl menghormati setiap orang yang belum terbukti bersalah melakukan sesuatu.
Tangkapan layar mengenai pernyataan May itu beredar di dunia maya. Pengguna akun Twitter @Ceilidhann mengunggah tangkapan layar tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
May mengaku merespons pernyataan @sue.nl tanpa pikir panjang. Ia menjelaskan telah menyampaikan permintaan maaf dengan fitur
reply, tapi ia merasa perlu mengunggah permintaan maaf agar masalah selesai.
"Saya sekarang sadar bahwa salah telah berpikir seperti itu. Anda sebenarnya hanya coba melindungi saya, untuk itu saya ucapkan terima kasih. Saya malu mengetahui dampak dari perkataan saya," tulis May.
May melanjutkan, "Saya tidak tahu bahwa mengatakan seseorang tidak bersalah sampai terbukti dapat ditafsirkan sebagai "membela" Bryan Singer. Saya sama sekali tidak punya niat melakukan itu."
Pria 71 tahun ini tidak merasa dengan mengikuti orang di Instagram berarti mendukung orang tersebut. Satu-satunya alasan dia mengikuti Singer hanya karena bekerja sama dalam satu proyek.
Kerja sama dengan Singer berakhir ketika ia tidak lagi menjadi sutradara
Bohemian Rhapsody. Namun saat itu ia tidak berpikir untuk tidak mengikuti Singer lagi di Instagram.
"Sekarang karena kesalahpahaman, saya tidak lagi mengikuti (Singer). Saya minta maaf. Ini pasti membuat Anda kesal," tulis May.
[Gambas:Instagram]Singer diduga melakukan pelecehan seksual semenjak diberitakan oleh
The Atlantic. Ia disebut melecehkan empat pria secara seksual, kala mereka di bawah umur.
Ada yang mengaku diajak berhubungan intim saat usianya masih 17 tahun. Ada yang disebut melakukan seks oral, bahkan ada yang dilecehkan di lokasi syuting.
Melansir
Deadline, Singer mengaku upaya membuatnya 'tersandung' dengan tudingan pelecehan seksual sebenarnya sudah ada sejak lama. Menurutnya majalah
Esquire pernah menyiapkan artikel serupa yang ditulis oleh jurnalis yang disebutnya "homofobia."
Artikel itu tak jadi tayang setelah serangkaian cek fakta yang mendalam, sumber-sumber yang diwawancara jurnalis itu juga dirasa kurang kredibel. Namun ternyata tetap tayang di
The Atlantic.
(adp/end)