Banda Neira, Proyek Musik Sukses Ananda Badudu dan Rara Sekar

CNN Indonesia
Jumat, 27 Sep 2019 11:10 WIB
Tidak berumur panjang dan hanya menelurkan dua album, Banda Neira yang terdiri dari Ananda Badudu dan Rara Sekar memiliki penggemar setia.
Banda Neira terdiri dari Rara Sekar dan Ananda Badudu. (Foto: Screenshot via Instagram/@bandaneira_official)
Jakarta, CNN Indonesia -- Chinook Resto & Cafe, Jalan RE Martadinata, Bandung, penuh sesak pada Sabtu 13 April 2013. Kala itu duo Banda Neira mengadakan pesta perilisan album perdana bertajuk Berjalan Lebih Jauh.

Gitaris Ananda Badudu terlihat asyik memainkan gitar, ia bermandikan peluh karena sangat gerah. Pun begitu dengan vokalis Rara Sekar, yang bernyanyi sembari memainkan marakas.

[Gambas:Youtube]

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian itu merupakan salah satu kenangan manis Banda Neira yang mungkin tidak bisa diulang. Banda Neira sudah tiada, mereka bubar pada 2016 setelah merilis album kedua bertajuk Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti di pertengahan tahun.

Menengok ke belakang, Banda Neira berawal dari proyek iseng antara Ananda dengan Rara. Pada Agustus 2012 mereka sudah memiliki empat lagu yaitu Di Atas Kapal Kertas, Ke Entah Berantah, Kau Keluhkan, dan Rindu (musikalisasi puisi Subagio Sastrowardoyo).

Lagu itu mereka unggah ke Soundcloud, sebelum kemudian dikenal banyak pecinta musik dan memiliki basis penggemar. Salah satu alasannya adalah karena lirik-lirik lagu mereka yang puitis namun mudah dimengerti.

[Gambas:Youtube]

Terlebih lagu mereka hanya dibalut dengan gitar akustik yang ramah dan mudah dicerna telinga. Tidak perlu berusaha keras untuk menikmati musik Banda Neira karena tidak rumit, easy listening.

Banda Neira tidak berhenti di empat lagu tersebut, mereka terus membuat karya baru. Sampai akhirnya pada Desember 2016 mereka melahirkan enam lagu baru untuk dijadikan album Berjalan Lebih Jauh yang dirilis pada 2013.

Masih sama seperti empat lagu terdahulu, enam lagu itu memiliki komposisi yang sama. Suara duet Rara dan Ananda dibalut gitar akustik, terdengar nyaman dan menyenangkan.

Album tersebut berhasil membuat Banda Neira memiliki penggemar yang lebih banyak dari sebelumnya. Mulai ada label bahwa Banda Neira adalah band bergenre folk. Ananda dan Rara menepis, mereka menyebut diri sebagai pengusung genre nelangsa pop.
Banda Neira terbilang sebagai salah satu duo sukses di Indonesia, meski tidak berumur panjang. (screenshot via Instagram/@bandaneira_official)
Terlepas dari hal itu, Banda Neira adalah band yang sukses. Hampir setiap penampilan mereka selalu dipadati penonton, penggemar mereka setia. Nama Banda Neira sering terpampang dalam poster-poster festival musik

Mereka semakin dikenal ketika merilis album kedua bertajuk Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti. Pada album ini Banda Neira masih menuliskan lirik serupa seperti sebelumnya, dengan sedikit perubahan dari segi musik.

Di beberapa lagu, Banda Neira menggunakan alat musik lain selain gitar. Pada lagu Sebagai Kawan (feat. Jeremia Kimosambe) dan Pangeran Kecil terdengar suara biola dan selo. Kemudian pada lagu Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti dan Sampai Jadi Debu terdengar suara piano.

[Gambas:Youtube]

Penambahan instrumen musik dalam lagu Banda Neira merupakah hal positif. Lagu-lagu mereka masih mudah diterima, tetapi menjadi lebih kaya karena kehadiran alat musik lain selain gitar.

Lagu yang paling hit dari album kedua mereka adalah Sampai Jadi Debu yang banyak diputar pada acara pernikahan. Diikuti dengan lagu Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang BergantiUtarakanBiruMatahari Pagi dan Pelukis Langit.

[Gambas:Youtube] (adp/rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER