Jakarta, CNN Indonesia -- Sutradara
Timo Tjahjanto mengaku kesulitan membuat set
Si Buta dari Gua Hantu karena film itu diadaptasi dari komik karya Ganes TH yang berlatar waktu zaman kolonial Hindia-Belanda.
"Ribet banget sampe (pembuatan properti) dimulai dari skema penampakan Indonesia tahun itu kayak gimana. Sekarang kan jarang yang bikin-bikin begitu," kata Timo di Jakarta pada Kamis (9/1).
Timo kemudian mengatakan bahwa salah satu film dengan latar waktu zaman kolonial Hindia-Belanda adalah Nagabonar yang rilis Desember lalu. Namun, latar waktu Si Buta dari Gua Hantu lebih tua ketimbang Nagabonar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan pembuatan properti sangat menghabiskan waktu karena harus riset terlebih dulu, seperti pakaian tentara Belanda di Indonesia kala itu.
"Gue ingin memasukkan unsur tribalisme Indonesia pada zaman itu. Di mana jawara itu, bukan kayak dari Jawa Barat, tapi dari berbagai kepulauan," kata Timo.
Mengenai visual, Timo tidak ingin membuat Si Buta dari Gua Hantu mengandung banyak adegan-adegan yang sadis seperti film-film dia sebelumnya, salah satunya Rumah Dara (2010).
Menurutnya, film-film yang mengandung adegan sadis cenderung mendapat batas usia 17 tahun ke atas. Ia ingin Si Buta dari Gua Hantu bisa dinikmati anak usia 14-15 tahun.
"Gue harus menantang diri gue di film ini, gue harus cari titik di mana itu bisa terasa keras, tapi enggak ada (visual) terlalu (sadis) kayak kepala pecah," ucap Timo.
Lebih lanjut, ia menjelaskan formasi aktor Si Buta dari Gua Hantu hampir lengkap. Saat ini, ia masih berada pada tahap pembahasan kesepakatan dengan aktor yang akan memerankan Barda Mandrawata alias Si Buta.
(adp/has)