Jakarta, CNN Indonesia -- Penyanyi dan rapper
Post Malone menghadapi masalah hukum atas lagu hit miliknya, Circles. Seorang penulis lagu bernama Tyler Armes mengklaim bahwa ia ikut dalam penggarapan lagu tersebut, tapi keterlibatannya tak dianggap ataupun menerima kompensasi.
Pada Selasa (7/4), Armes lantas menggugat penyanyi bernama asli Austin Post itu beserta produser Frank Dukes dan Universal Music Group.
Armes mengatakan bahwa pada Agustus 2018 dia menghabiskan berjam-jam di studio dengan Malone dan Dukes hingga akhirnya menulis lagu Circles bersama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Armes bersikeras bahwa dirinya ikut menulis chord keyboard dan melodi gitar di bagian pembuka serta memiliki masukan yang dominan pada bassline.
Sementara lirik belum selesai, Armes juga mengatakan bahwa instrumentasi dan melodi vokal yang mereka buat malam itu adalah "note for note" yang kemudian identik dengan lagu yang sudah jadi.
Usai lagu dirilis, mengacu pada gugatan yang diajukan di pengadilan federal California, Armes berusaha menjangkau Dukes, dan Malone akhirnya menawarkan untuk memberi 5 persen royalti. Saat itu, Armes pun mencoba bernegosiasi untuk mendapatkan royalti yang lebih tinggi.
Namun, kemudian ditolak oleh manajer Malone yang menyatakan tak akan memberi sepeserpun kalau Armes tak menerima tawaran tersebut.
Kini, dalam tuntutannya, Armes meminta pengadilan untuk mengakui bahwa dia adalah ko-penulis dan ko-produser "Circles" dan berhak atas hak cipta serta royalti.
"Sangat mengecewakan bahwa Post Malone dan timnya tidak memberikan kredit penulisan bersama kepada Tyler Armes," kata pengacara Armes, Allison Hart dari Lavely & Singer, dalam sebuah pernyataan kepada
The Hollywood Reporter.
"Sejumlah saksi akan membenarkan bahwa Tyler menulis bersama untuk lagu Circles. Kami berharap akan dibenarkan sepenuhnya ketika masalah ini diputuskan oleh Pengadilan," tambahnya.
Sejauh ini, Universal Music Group dilaporkan menolak berkomentar, sedangkan Malone mengajukan gugatan balik kepada Armes.
Dalam keluhan yang diajukan di pengadilan federal New York, pengacara Malone, Christine Lepera berpendapat bahwa Armes hadir pada sesi rekaman Agustus 2018, tapi ia tidak menulis musik atau lirik yang digunakan dalam lagu tersebut - dan ia tidak hadir untuk sesi berikutnya yang mengarah pada produksi.
"Ini adalah kisah kuno dalam bisnis musik bahwa ketika sebuah lagu menghasilkan kesuksesan seperti yang didapat Circles, seorang individu akan mengklaim kredit untuk lagu tersebut, dan menuntut tidak beralasan, berharap keuntungan rejeki nomplok dari lagu itu," tulis dalam keluhan itu.
Malone pun turut meminta pengadilan untuk mendeklarasikan bahwa Armes tidak menulis bagian apa pun dari Circles, tidak memiliki hak cipta yang sah dalam karya tersebut, serta tidak berhak atas uang yang dihasilkan lagu itu.
(agn/end)
[Gambas:Video CNN]