Desainer Oscar Lawalata menjadi perbincangan setelah ibunya, Reggie mengumumkan bahwa putra pertamanya itu memutuskan untuk menjadi perempuan.
Sebelum menjadi perbincangan atas keputusan tersebut, Oscar dikenal sebagai salah satu desainer berbakat Indonesia yang fokus pada wastra atau kain asal Nusantara.
Oscar Lawalata lahir di Riau pada 1 September 1977. Ia merupakan anak pertama dari pasangan Reggy Lawalata dan Alexander Polii.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oscar kemudian mengawali langkahnya di dunia mode dengan bersekolah di Esmod Jakarta. Ia mengambil program untuk tiga tahun, tapi hanya dijalani separuhnya.
Oscar terpaksa berhenti dari sekolah karena saat itu terjadi krisis moneter pada 1998. Uang yang sedianya untuk sekolah lantas digunakannya untuk membuka usaha butik yang berlokasi di garasi rumahnya dengan bermodalkan dua mesin jahit.
Kala itu, penyanyi Titi DJ menjadi orang pertama yang mempercayakan dirinya untuk merancang dan menjahit busana untuknya.
Di awal, Oscar mendalami dunia mode dengan membuat merancang baju-baju moden.
Namun, ia berubah kemudi ketika mulai mengenal wastra Nusantara dan juga kekayaannya. Hanya saja ia mengakui, kecintaannya pada kain-kain batik, songket, dan tenun ini memang butuh pengorbanan besar dan berat.
Dalam sebuah acara mode pada Oktober 2019, Oscar mengatakan bahwa butuh modal besar dan informasi banyak untuk riset kain perlu modal besar dan informasi yang banyak.
Saat itu, Oscar mengingat masa-masa sulitnya berburu informasi dan kain ke berbagai penjuru tanah air. Namun baju bodo adalah wastra pertama yang membuat dia jatuh cinta pada kain Nusantara.
"Saya punya teman yang kebetulan masih keluarga darah biru di Sulawesi Selatan. Saya datang waktu ada pernikahan. Dari situ saya tanya dia soal baju adatnya dan kainnya. Dia pun menjelaskan dan mengajak saya untuk ke pengrajinnya," kisah Oscar, kala itu.
![]() |
"Saya butuh tujuh jam untuk naik mobil ke Sengkang, ke area tempat pengrajin untuk bisa kenal baju bodo." katanya.
Dari baju bodo ini, Oscar pun terinspirasi untuk membuat busana di ajang kompetisi internasional di Singapura pada 1999. Dia pun berhasil menjadi juara karena kreasi busana yang dibuatnya.
Dari situ, kecintaan Oscar pun semakin 'menggila'. Dia makin berniat untuk belajar soal kekayaan kain nusantara. Dari baju bodo, dia beranjak belajar soal tenun.
Selain penghargaan tersebut, sepuluh tahun kemudian Oscar memenangkan International Young Creative Entrepreneur Award (IYCE) 2009 di Inggris bersama wakil Indonesia lainnya, Mahrizal Paru.
Oscar berhasil menarik perhatian juri karena mempekerjakan 20 orang dan memiliki omset Rp100 juta per bulan serta kerja samanya dengan sekitar 100 orang pembatik, penenun, dan pengrajin perhiasan tradisional di Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa sejak 1999.
Kala itu, Oscar mengalahkan pesaingnya dari Brasil, India, Polandia, Srilanka, Saudi Arabia, Thailand, Tunisia, dan Vietnam. Berkat dirinya juga, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memenangkan penghargaan tersebut sebanyak empat kali sejak 2005.
Terlepas dari kariernya, Oscar memiliki seorang adik laki-laki, Mario Lawalata yang juga berkiprah di dunia hiburan. Seperti ibunya, Mario menekuni bidang akting dan model.
Kini, Reggie Lawalata lewat konten yang diunggah di YouTube pada 5 Agustus lalu, menjawab sejumlah pertanyaan tentang anaknya, Oscar.
"Wanita, firm," kata Reggie saat menjawab pilihan gender Oscar.
Reggie kemudian mengungkapkan bahwa dia telah menerima kondisi anak pertamanya sejak lima hingga enam tahun lalu.
Kala itu, ia menuturkan telah berbicara dari hati ke hati bersama Oscar serta mendukung segala pilihan yang diambil anaknya itu.
"Pilihan Oscar, apapun itu, saya support karena bagaimanapun kamu adalah anak saya. apapun kamu, I love you so much, so you can do what you want. whatever what you want, dan saya tidak peduli sama semua orang," katanya.
(agn/end)