Nama Indonesia kembali terdengar dalam festival film internasional. Kali ini giliran film Everyday Is A Lullaby yang akan tayang perdana di Busan Film Festival 2020 yang digelar pada 21-30 Oktober mendatang.
Sebelum Everyday Is A Lullaby, sudah banyak film Indonesia yang tayang di film festival Internasional. Mulai Headshot (2016) sampai Kucumbu Tubuh Indahku (2019).
Berikut lima film Indonesia yang tayang di festival film internasional:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film ini tayang perdana dalam sesi Midnight Madness yang merupakan bagian dari Toronto International Film Festival 2016. Kemudian tayang di Leeds International Film Festival 2016.
Headshot sendiri disutradarai oleh Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel. Dibintangi Iko Uwais, Julie Estelle, Chelsea Islan dan sejumlah aktor lain.
Film ini sebenarnya tayang di berbagai festival film internasional. Salah satu yang paling bergengsi adalah saat tayang perdana di Directors Fortnight Festival Film Cannes 2017.
Selain itu, film garapan sutradara Mouly Surya ini juga menjadi wakil Indonesia ke Oscar 2019. Sayang film ini gagal masuk nominasi kategori Foreign Language Film.
Sama seperti Headshot, film ini tayang di Toronto International Film Festival (2018). Bahkan mendapat penghargaan Film Panjang Terbaik dalam International Film Festival 2018.
Film ini disutradarai oleh Kamila Andini. Mengisahkan dua anak kembar fraternal yang tinggal di Bali.
Film ini sempat ditayangkan pada Bengaluru International Film Festival (2018). Selain itu Raihaanun berhasil memboyong piala Aktris Terbaik di ajang ASEAN International Film Festival & Award 2019.
27 Steps of May bercerita tentang May yang kala berusia 14 tahun mengalami kekerasan seksual, ia diperkosa oleh sekelompok orang tak dikenal. Akibatnya, May remaja menarik diri dari kehidupan dari dunia luar.
Film ini pertama kali tayang di Venice Film Festival (2018). Selanjutnya film garapan Garin Nugroho ini tayang di Three Continents Festival (2018).
Kucumbu Tubuh Indahku berkisah tentang penari Lengger bernama Juno. Sejak ditinggal ayahnya, Juno bergabung dengan sanggar tari Lengger. Tak diduga tarian itu membuatnya menapaki perjalanan hidup yang berliku.