Kristen Stewart menyadari beban besar yang ia pikul kala menerima peran sebagai Putri Diana dalam film yang akan datang, Spencer.
Baru-baru ini, ia membeberkan kesulitannya berperan bahkan merasa gugup, lewat wawancara dengan InStyle.
"Aksennya [berbicara] mengintimidasi karena orang-orang tahu suara itu, dan suaranya sangat berbeda serta khusus," ungkapnya, sebagaimana dilansir Just Jared.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bintang Twilight ini kemudian mengungkapkan bahwa dia sedang giat mempelajari aksen khas Diana dengan seorang pelatih khusus.
"Saya sedang berusaha untuk itu sekarang dan sudah memiliki pelatih dialek," katanya.
Selain itu, Stewart juga mengungkapkan bahwa dia melakukan banyak riset mendalam tentang siapa diri Diana.
"Dalam riset, saya telah membaca dua setengah biografi, dan saya menyelesaikan semua materi sebelum saya benar-benar pergi syuting," katanya.
Dia lanjut mengatakan, "Itu adalah salah satu cerita paling menyedihkan yang pernah ada, dan saya tidak ingin hanya berperan sebagai Diana - saya ingin mengenalnya secara implisit."
Juni lalu, Stewart telah menandatangani kontrak untuk berperan sebagai Putri Diana di film garapan Pablo Larrain, Spencer.
Lihat juga:Rilis Film The Batman Diundur ke 2022 |
Film yang ditulis oleh kreator Peaky Blinders, Steven Knight ini akan menggambarkan akhir pekan pada awal 1990-an. Kala itu istri Pangeran Charles ini memutuskan pernikahannya dengan pewaris takhta mesti berakhir.
"Kita semua tumbuh membaca dan memahami soal kisah dongeng. Biasanya, pangeran datang dan menemukan putrinya, membawanya dan menjadikannya istri dan kemudian akan menjadi ratu. Itulah dongeng," kata Larrain.
"Ketika seseorang memutuskan untuk tidak menjadi ratu, dan mengatakan 'saya memilih pergi dan menjadi diri sendiri'. Itu keputusan yang besar, dunia dongeng terbolak-balik. Saya selalu terkejut dengan hal itu dan menilai itu adalah hal yang sulit dilakukan. Itulah jantung dari film ini," ia menambahkan.
Larrain mengatakan kisah Diana Spencer merupakan cerita universal yang bisa menyentuh jutaan orang di dunia, dan itulah yang kemudian menjadi obsesinya dalam film ini.
"Kami ingin membuat sebuah film yang luas, terhubung dengan penonton dunia yang tertarik dengan kehidupan luar biasa seperti itu," ujarnya.
Syuting film ini diharapkan akan dimulai pada awal 2021 dan menjadi salah satu proyek yang diproyeksi bakal jadi rebutan di pasar film Cannes.
Bukan hanya sebagai sutradara, Larrain yang sebelumnya dikenal berkat film biopik Jackie dan Neruda, juga bertindak sebagai produser film ini.
(agn/bac)