Setelah 17 tahun, The Brandals merilis ulang album debut mereka yang bertajuk penamaan sendiri dalam format piringan hitam.
Mereka resmi melepas piringan hitam itu pada Kamis (15/10), setelah wacana perilisan ulang album debut itu terpendam sejak 2012 silam. Kala itu, format piringan hitam memang menjadi tren dan laku di pasaran.
The Brandals sendiri sudah melakukan pendekatan dengan sejumlah label rekaman untuk merilis ulang album tersebut. Namun, baru pada 2019 Lamunai Records mengambil alih perilisan album tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak mudah untuk merilis ulang sebuah album dari katalog lama (Indonesia) ke dalam format piringan hitam. Berbagai hambatan sering ditemui," kata Johnny T dari Lamunai Records seperti tertera dalam siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com.
Johnny kemudian menjelaskan bahwa salah satu hambatan yang biasa muncul saat merilis ulang album lama adalah kepemilikan master rekaman dan hak cipta. Belum lagi, sulit pula mendapatkan master yang layak karena banyak rekaman tidak disimpan dengan baik.
Album THE BRANDALS sendiri pertama kali dirilis pada 2003 dalam format kaset oleh Sirkus Records. Pada 2006, album ini dirilis dalam format cakram padat (CD) pada 2006 oleh Aksara Records.
Sejak perilisan, album itu disambut baik oleh pasar musik Indonesia. Kala itu, album THE BRANDALS terjual hingga 7.500 kopi, jumlah yang dianggap banyak untuk album musisi independen.
Selain merilis ulang album debut, band asal Jakarta ini juga merilis single terbaru bertajuk The Truth Is Coming Out secara digital pada Kamis (15/10). Lagu ini merupakan bagian dari album baru yang akan dirilis kemudian.
Secara garis besar, The Truth Is Coming Out membahas tentang sejumlah fakta yang ditutupi oleh elite Indonesia, salah satunya aktivis dan mahasiswa yang hilang dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu.
(adp/has)