Sutradara Lee Eung-bok berguyon sempat curiga terdapat mata-mata di antara tim produksi saat mengerjakan serial Sweet Home. Kecurigaan itu muncul ketika mengetahui akhir dari kisah serial Sweet Home ternyata serupa dengan versi webtoon.
Serial Sweet Home sesungguhnya hasil adaptasi webtoon bertajuk serupa karya Kim Carnby (Youngchan Hwang). Namun, webtoon Sweet Home masih berstatus ongoing ketika mulai diadaptasi menjadi serial.
Sehingga, Lee Eung-bok memasukkan ide kreatifnya sendiri untuk beberapa episode Sweet Home termasuk akhir dari cerita tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi setelah beberapa waktu dan episode baru webtoon dirilis, saya membandingkan naskah saya dengan webtoon. Sungguh mengejutkan keduanya benar-benar serupa. Saya sampai berpikir ada mata-mata di studio yang membocorkan kepada kreator webtoon," kata Lee Eung-bok sambil tertawa kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.
Hal tersebut diungkapkan dalam wawancara terbatas beberapa waktu lalu. Ia juga mengungkapkan amat mengagumi kisah ironi dari Cha Hyun-soo, karakter dalam Sweet Home. Menurutnya, hal tersebut yang mendorongnya mengadaptasi webtoon Sweet Home menjadi serial.
"Saya menyukai ironi di mana dunia tiba-tiba menjadi kacau di saat remaja laki-laki hendak mengakhiri hidupnya dan dia yang kemudian berubah menjadi monster malah jadi menyelamatkan orang lain," kata Lee Eung-bok.
Menurutnya, hal tersebut yang benar-benar membedakan Sweet Home dari serial bertema bertahan hidup atau serangan zombi pada umumnya. Ia juga menyoroti ironi dari judul serial itu sendiri dengan kondisi yang ditampilkan di sepanjang serial.
Cha Hyun-soo (Song Kang) merupakan remaja berusia 19 tahun yang baru pindah ke Green Home setelah menghadapi masalah dan kehilangan keluarganya.
Di Green Home, ia seperti hidup tanpa arah dan tujuan. Sehari-hari hanya di dalam kamar, menghabiskan waktu bermain gim di komputer, serta makan mi instan. Hingga pada suatu hari, ia berencana mengakhiri hidupnya sendiri.
![]() |
Namun, hampir di saat yang bersamaan, dunia berubah menjadi kekacauan. Manusia berubah menjadi monster karena hasrat dan keinginan besar dalam hidupnya.
Beberapa monster amat membahayakan manusia lainnya. Sedangkan manusia juga tak tahu dirinya akan berubah menjadi monster atau tidak. Sinopsis Sweet Home bisa dibaca di sini.
Oleh sebab itu, ia mengatakan berusaha sebaik mungkin untuk tetap mengikuti alur cerita asli webtoon Sweet Home. Lee Eung-bok juga mengatakan fokusnya tidak untuk menyeimbangkan screentime bagi para pemain melainkan pengembangan serta perubahan dari para karakter.
"Seluruh kisah itu terjadi di Green Home yang sebenarnya tidak ada baik, manis, atau indahnya sama sekali. Tapi saya ingin memberitahu kalian kalau hal itu memberikan kisah yang amat mendalam dan emosional hingga akhir."
Ia menyerahkan mengenai pesan dari serial Sweet Home sepenuhnya kepada penonton. Ia hanya menginginkan penonton benar-benar merasakan total dari yang ditampilkan para pemain dalam Sweet Home.
![]() |
"Awalnya saya ingin menyampaikan kita harus hidup selayaknya manusia. Tapi saya tidak yakin berada dalam posisi yang tepat untuk memberitahu hal tersebut. Saya menyerahkan sepenuhnya kepada penonton," kata Lee Eung-bok.
"Saya hanya ingin menyoroti ada manusia yang seperti monster tapi ada juga monster yang seperti manusia. Saya hanya ingin penonton mengerti arti dari hidup sebagai manusia tanpa harus benar-benar menyoroti dan membatasi mana yang baik dan buruk."
Sweet Home merupakan drama terbaru yang disutradarai Lee Eung-bok dalam dua tahun terakhir. Sebelumnya, ia dikenal lewat beberapa drama hit Korea, seperti Mr.Sunshine, Goblin: The Lonely and Great God, dan Descendants of the Sun. Serial ini juga akan ditulis Hong So-ri, Kim Hyung-min dan Park So-jeong.
Serial Sweet Home memiliki 10 episode yang akan dirilis sekaligus dan bisa disaksikan pada 18 Desember di Netflix.