20 TAHUN SPIRITED AWAY

Suara-suara Sumbang yang Menghantui Spirited Away

CNN Indonesia
Minggu, 25 Jul 2021 15:02 WIB
Sebagian penikmat film dan pecinta anime menilai bahwa film Spirited Away yang digarap Studio Ghibli ini dipuji berlebihan.
Sebagian penikmat film dan pecinta anime menilai bahwa film Spirited Away yang digarap Studio Ghibli ini dipuji berlebihan. (dok. Tokuma Shoten/Studio Ghibli/Nippon Television Network/Dentsu/Buena Vista Home Entertainment/Tohokushinsha Film Corporation/Mitsubishi via IMDb)

Kemudian suara sumbang lain untuk Spirited Away adalah cerita yang cukup menyeramkan untuk penonton anak kecil. Adegan orang tua Chihiro yang berubah menjadi babi karena rakus bisa menjadi visual yang menyeramkan bagi penonton anak-anak.

Belum lagi pesan moral dan kritik sosial secara implisit yang belum tentu dimengerti penonton anak-anak bahkan dewasa. Akan menjadi percuma bila pesan moral dan kritik sosial dalam cerita yang berbelit tidak sampai ke penonton secara luas.

Akademisi Sastra Jepang Universitas Bina Nusantara, Roberto Masami Prabowo, menilai bahwa pesan moral atau kritik sosial dalam sebuah anime atau kartun adalah hal yang wajar. Masalah mengerti atau tidak kritik sosial serta pesan moral di dalamnya adalah pilihan penonton, bukan kreator.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebenarnya Spirited Away kan bisa dinikmati dengan berbagai cara, bisa dengan cara serius untuk membedah berbagai hal yang dibahas atau sebagai hiburan untuk ketawa-ketawa saja," katanya saat dihubungi CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.

Ia kembali mencontohkan dengan kartun asal Amerika Serikat SpongeBob SquarePants. Baginya dalam kartun itu ada kritik terhadap kapitalisme lewat karakter Mr. Crab yang pelit dan mepekerjakan SpongeBob yang tergolong bocah.

SpongeBob, kata Roberto, sama saja dengan Spirited Away. Sebuah kartun atau anime dengan muatan kritik sosial yang bisa dimengerti bila penonton memilih untuk mengerti. Memilih untuk tidak memahami kritik sosial pun tak jadi masalah.

"Kalau Spirited Away mungkin lebih ke hal yang bisa dipertanyakan ya, misalnya ending yang gantung. Kita enggak pernah tahu bagaimana orang tua Chihiro bisa kembali jadi manusia. Interpretasi penonton kan bisa beda-beda," kata Roberto.

Ia melanjutkan, "Bagi saya ending film ini terlalu simple, dan sebenarnya mungkin bisa lebih dijelaskan seperti apa akhirnya. Tapi mungkin sengaja memang dibikin seperti itu karena anime Jepang biasanya enggak memberikan solusi."

Bila diperhatikan, suara sumbang yang menghantam Spirited Away bak angin yang kencang sesaat kemudian berlalu begitu saja. Film yang ditulis dan disutradarai Miyazaki ini masih saja dianggap sebagai film anime terbaik.

Hal itu setidaknya terlihat dari penilaian 97 persen dari para kritikus dan 96 persen dari penonton yang dihimpun situs agregator Rotten Tomatoes dari tahun 2002 sampai tahun ini. Mayoritas dari mereka masih saja memberikan ulasan positif meski Spirited Away sudah berusia 20 tahun.

[Gambas:Youtube]



(adp/end)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER