Jakarta, CNN Indonesia --
Seorang anak perempuan berusia 10 tahun, Chihiro, secara tidak sengaja masuk ke alam gaib bersama kedua orang taunya. Ia takut bukan kepalang ketika kedua orang tuanya berubah menjadi babi lantaran makan tanpa permisi.
Beruntung, Chihiro bertemu dengan laki-laki bernama Haku yang membantunya bertahan hidup di alam baka. Meski harus melewati masa-masa sulit yang melelahkan, Chihiro berhasil selamat dan kembali ke dunia manusia bersama kedua orang tuanya.
Kurang lebih seperti itulah cerita yang didapat sebagian penonton Spirited Away. Bagi mereka yang tidak benar-benar memperhatikan, film anime ini hanyalah cerita untuk anak-anak dengan akhir bahagia yang sangat klasik bak dongeng sediakala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, Spirited Away jauh lebih besar dari sekadar film mengenai anak kecil yang terjebak dalam dunia gaib. Sepanjang film ini terdapat banyak pesan moral, kritik dan simbol yang mayoritas disisipkan secara implisit, alias pesan tersembunyi.
Pesan 'gaib' itu sudah ada sejak adegan pertama lewat sebuah benda mati, yaitu mobil Audi A4 asal Jerman yang dikendarai ayah Chihiro. Kala itu mereka sedang dalam perjalanan menuju tempat tinggal baru.
 Pesan 'gaib' Spirited Away sudah ada sejak adegan pertama lewat sebuah benda mati, yaitu mobil Audi A4 asal Jerman yang dikendarai ayah Chihiro. (dok. Tokuma Shoten/Studio Ghibli/Nippon Television Network/Dentsu/Buena Vista Home Entertainment/Tohokushinsha Film Corporation/Mitsubishi via IMDb) |
Dalam perjalanan itu, orang tua Chihiro sempat berbincang bahwa mereka pindah ke daerah yang cukup terpencil hingga perlu ke kota sebelah untuk belanja kebutuhan. Dialog seperti menunjukkan bahwa sebelumnya mereka tinggal di kota besar.
Mobil Audi tergolong sebagai salah satu mobil mewah di Jepang, barang siapa yang memiliki mobil itu bisa dikategorikan sebagai orang mampu. Karena itu, ada pula orang Jepang yang memaksakan diri membeli mobil mewah hanya agar terlihat mampu.
Fenomena itu disetujui oleh Akademisi Sastra Jepang Universitas Bina Nusantara, Roberto Masami Prabowo. Bisa jadi keluarga Chihiro bukan orang mampu sungguhan karena mereka pindah tempat tinggal dari kota besar ke kota kecil.
"Di Jepang kalau pindah tempat itu biasanya karena reputasi yang buruk, mereka cenderung menutupi itu dengan kemewahan. Memang enggak semua seperti itu, tetapi ada kencenderungan," katanya saat dihubungi CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
Alam Baka
Ketika keluarga Chihiro sudah dekat dengan tujuan, mereka justru nyasar ke dalam hutan sampai ke perbatasan antara dunia manusia dengan alam gaib. Dengan gagah, ayah Chihiro memasuki gerbang berupa terowongan misterius itu.
Gerbang itu membawa mereka ke sebuah padang rumput dengan sejumlah rumah bobrok dan patung berbentuk wajah. Ayah Chihiro beranggapan tempat itu adalah taman ria yang dibuat pada 1990-an kemudian bangkrut karena krisis ekonomi.
Screenrant menyebut terowongan itu merupakan simbol dari Gerbang Torii yang biasa berada di tempat suci atau kuil di Jepang, berfungsi sebagai penanda bahwa siapa pun yang melewati itu akan memasuki tempat di mana makhluk gaib tinggal.
Secara tidak langsung, sutradara sekaligus penulis skenario Hayao Miyazaki ingin menunjukkan bahwa keluarga Chihiro berada di alam gaib setelah melewati terowongan tersebut. Dan makhluk gaib pun muncul ketika malam tiba.
"Ayahnya Chihiro sempat bilang bahwa ini seperti taman ria yang bangkut. Nah pada masa itu memang di Jepang banyak taman ria bangkrut akibat krisis tadi. Ini merupakan sindiran," kata Roberto.
pesan-pesan 'gaib' di Spirited Away masih bergentayangan di sebelah...
Bukan hanya itu, Roberto juga menyoroti sungai surut yang diseberangi keluarga Chihiro. Menurutnya, di Negeri Matahari Terbit itu sungai merupakan simbol dari elemen air yang dikaitkan dengan kematian. Artinya, keluarga Chihiro memasuki alam baka.
"Di Jepang itu kalau mati istilahnya melintasi tiga sungai. Memang tidak digambarkan secara gamblang bahwa itu kematian, tetapi dengan menyeberangi sungai itu kan sebuah penggambaran. Masuknya gampang, tetapi susah keluar," katanya.
Pemandian Plus-plus
Seiring petualangan Chihiro berlangsung, pesan tersembunyi atau bahkan kritik sosial semakin banyak. Salah satu yang paling krusial adalah ketika pemilik pemandian, Yubaba, mempekerjakan Chihiro dengan kontrak.
Yubaba juga mengubah nama Chihiro menjadi Sen. Anak kecil itu tidak bisa apa-apa selain bekerja keras dengan tujuan menyelamatkan orang tua dan kembali ke dunia manusia. Beberapa kali Chihiro diminta bekerja keras.
Memang terlihat seperti anak yang berbakti, bekerja keras demi menyelamatkan orang tua. Tetapi sejatinya tidak demikian. Itu semua merupakan kritik terhadap eksploitasi seksual anak di bawah umur yang pernah terjadi di Jepang.
 Roberto menjelaskan bahwa kata orisinal dari Yu dalam Yubaba adalah Yuya yang berarti pemandian khusus untuk lelaki. (dok. Tokuma Shoten/Studio Ghibli/Nippon Television Network/Dentsu/Buena Vista Home Entertainment/Tohokushinsha Film Corporation/Mitsubishi via IMDb) |
Kritik itu, kata Roberto, diperkuat dengan kehadiran sosok Yubaba (湯婆婆) yang namanya terdiri dari kata "Yu" berarti "pemandian" dan "baba" berarti "nenek". Secara harfiah Yubaba berarti nenek-nenek pemilik pemandian.
Roberto menjelaskan dalam tulisannya yang bertajuk Consumerism Capitalist Perspective In Animation Film Sen to Chihiro no Kamikakushi by Hayao Miyazaki di jurnal HUMANIORA Vol. 8 No. 4 rilis Oktober 2017, bahwa kata "Yu" diambil dari kata "Yuya" ( 湯屋 ) yang berarti pemandian khusus untuk lelaki.
Penulisan 湯屋 dianggap terlalu vulgar bagi penonton anak-anak sehingga tulisan hiragana pada gerbang pemandian Yubaba diubah menjadi 油屋 yang bisa dibaca "Yuya" atau "Aburaya". Arti dari kata-kata hiragana itu pun menjadi sedikit berbeda.
Kata "Yuya" yang semula berarti pemandian berubah menjadi "aburaya" berarti rumah minyak. Pada Spirited Away yang terdapat di layanan streaming Netflix, kata 油屋 hanya diterjemahkan dengan kata "minyak", bukan rumah minyak.
"Yuya" sendiri bukanlah pemandian biasa, lelaki yang mandi di sana bisa mendapat pelayanan dari pekerja perempuan yang disebut "Yuna" dengan hiragana 湯女 yang bisa juga dibaca "Yujo". Dengan kata lain, "Yuya" adalah pemandian 'plus plus', seperti pijat 'plus plus'.
"Saya menangkapnya bahwa Chihiro ini seperti anak kecil yang masuk dunia prostitusi karana dirayu germo abis itu enggak bisa keluar lagi. Saya melihat Haku lebih ke sebagai germo ketimbang penolong, meski dia digambarkan baik," kata Roberto.
Ia melanjutkan dengan menceritakan pengalaman saat berada di Jepang dulu, "Saya lihat sendiri waktu di Shibuya atau di Harajuku, germo itu memang scouting [menjaring] dengan cara yang baik dan ramah. Sama dengan Haku di film Spirited Away ini."
 Adegan Spirited Away ini merupakan kritik terhadap sungai Jepang yang sempat kotor pada masa krisis ekonomi. (dok. Tokuma Shoten/Studio Ghibli/Nippon Television Network/Dentsu/Buena Vista Home Entertainment/Tohokushinsha Film Corporation/Mitsubishi via IMDb) |
Prasmanan
Kritik berlanjut pada adegan Chihiro yang dipaksa membantu membersihkan Dewa Sungai yang sangat kotor dan bau hingga sempat dikira Dewa Bau. Ketika Chihiro membantunya, keluar sepeda dan berbagai barang rongsokan dari tubuh Dewa Sungai.
Jelas bahwa adegan itu kritik terhadap sungai Jepang yang sempat kotor pada masa krisis ekonomi. Roberto mengingat kala itu banyak warga yang membuang sampah ke sungai, bahkan ada yang membuat hewan peliharaan eksotis karena tidak sanggup merawat.
Seperti itulah Spirited Away sebenarnya, muatan di dalamnya sangat serius. Wajar bila Spirited Away menjadi film anime berbahasa asing pertama dan satu-satunya yang memenangkan Best Animated Feature Film dalam ajang penghargaan Academy Awards.
"Ini seperti berbagai macam jenis makanan yang disajikan pada satu meja prasmanan yang bisa dinikmati siapa saja. Film ini sangat kaya dengan lapisan penonton yang sangat luas, dari anak-anak sampai dewasa bisa nonton film ini," kata Roberto.
[Gambas:Youtube]