Berdasarkan hasil investigasi yang dirilis pada 6 April lalu, Ultraman Tiga termasuk di antara 21 kartun yang disurvei.
Ultraman Tiga disebut memiliki plot kekerasan seperti konfrontasi bersenjata, intimidasi ganda, pembakaran dan ledakan.
Selain Ultraman Tiga, di antara 21 kartun yang diselidiki, ada juga Detektif Conan, Peppa Pig, serta 123 adegan yang melibatkan kegelapan, horor, dan ketegangan, berdasarkan laporan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PERUBAHAN KEBIJAKAN DI INDUSTRI HIBURAN CHINA |
Menurut laporan xdkb.net, penghapusan Ultraman Tiga tidak ada hubungannya dengan komite dan penghapusan bisa menjadi tindakan sukarela dari platform video. xdkb.net merupakan surat kabar metropolitan arus utama terbesar di Provinsi Jiangsu.
Namun, penghapusan tersebut memicu perdebatan panas penggemar animasi, terutama penggemar manga, di dunia maya. Mereka khawatir akan lebih banyak kartun yang akan menghilang di masa mendatang.
Beberapa mengatakan melarang semua kartun bukanlah cara yang layak untuk mengatur industri. Mereka menyarankan regulator TV papan atas harus mengembangkan sistem klasifikasi yang memungkinkan siaran animasi untuk orang-orang di atas usia tertentu.
Menurut mereka regulasi bisa bersifat lebih longgar bagi animasi atau kartun untuk orang dewasa.
Sistem itu sudah diterapkan di Jepang. Negara dengan industri animasi besar itu menetapkan klasifikasi yang spesifik berdasarkan usia, mulai dari 12 tahun, 15 tahun, 18 tahun, dan lainnya seperti pengawasan orang tua.
Terpisah, China juga sebenarnya sudah mulai menjajaki sistem klasifikasi. Banyak platform video pendek dan streaming langsung telah meluncurkan "mode remaja" meskipun tidak wajib.
(chri)