Kelima putra Mayer lalu memulai perbankan di berbagai tempat. Amschel di Frankfurt, Salomon di Vienna, Nathan dan London, Carl di Roma, dan James di Paris. Dengan cara itu, mereka dapat menghindari keharusan untuk mengirim emas secara bolak-balik.
Tiga puluh dua tahun kemudian, kelima putra Mayer mendirikan sejumlah perbankan yang kemudian mulai menanamkan pengaruh mereka ke berbagai pemerintahan melalui pinjaman-pinjaman dana.
Kini, Rothschild merupakan salah satu klan keluarga Yahudi terkaya di dunia. Keluarga ini masuk dalam dinasti perbankan Eropa dan memiliki kekayaan US$350 miliar atau setara Rp5.035 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala dirilis, The House of Rothschild yang masih hitam-putih ini berhasil mengumpulkan pendapatan box office sebesar US$1 juta. Selain itu, berbagai pujian datang untuk film ini.
"Sebuah film yang layak mendapatkan kritikan penuh hormat dan salah satu yang menghibur sepanjang film berjalan," tulis Hollywood Reporter.
"Gambaran yang bagus tentang semua hal dalam akting, penulisan, dan penyutradaraan," tulis Variety.
Film itu juga mendapat sejumlah penghargaan, termasuk menjadi hit terbesar pada tahun penayangannya untuk Twentieth Century Pictures. Film itu juga dinominasikan untuk Academy Award untuk Best Picture.
Meski begitu, film ini juga menuai kontroversi. Sebuah adegan dari The House of Rothschild juga digunakan dalam film propaganda anti semitisme Jerman The Eternal Jew (1940), meski tanpa izin dari pemegang hak cipta. Selain itu, sejumlah hal dalam film ini disebut berbeda dari kenyataan.
(fby/end)