Ambil contoh strategi promosi KKN di Desa Penari (2022) dengan Habibie & Ainun (2012) yang sama-sama ditangani MD Pictures. Kala merilis Habibie & Ainun sedekade lalu, Manoj mengoptimalkan televisi sebagai medium promosi.
Ia mengajak mantan presiden RI BJ Habibie, tokoh yang ceritanya diangkat dalam film tersebut, tampil di berbagai program hingga iklan di televisi. Sementara, promosi untuk KKN di Desa Penari dioptimalkan secara digital.
Selain itu, Manoj mengatakan tidak menggelar konferensi pers atau nonton bareng artis layaknya yang sering terjadi pada banyak film.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua fllm tersebut menorehkan hasil yang gemilang. KKN di Desa Penari, hingga Kamis (30/6), mencatat lebih dari 9,2 juta penonton dan kokoh sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa. Sedangkan, Habibie & Ainun bertengger di posisi keenam dengan 4,5 juta lebih penonton.
![]() |
KKN di Desa Penari diangkat dari cerita mistis yang viral di Twitter pada 2019 lalu lewat akun @SimpleM81378523. Utas itu menjadi viral, mendapat respons luas dari masyarakat, hingga akhirnya diangkat menjadi film layar lebar. Setidaknya, MD Pictures sudah punya modal dasar agar KKN di Desa Penari bisa membuat penonton pergi ke bioskop.
Film yang disutradarai Awi Suryadi itu sempat terjegal pandemi. Manoj berusaha menjaga KKN di Desa Penari agar tidak kehilangan penonton sehingga tidak memaksakan film itu tayang di tengah ombak Covid-19 yang masih tinggi.
Manoj sempat membuat KKN di Desa Penari "mati suri". Langkah tersebut ia lakukan demi momen emas untuk menggencarkan promosi dan akhirnya menayangkannya di layar lebar.
"Jadi kami diamkan 2 tahun film itu, 1 tahun 10 bulan didiamkan, enggak membicarakan soal KKN," ungkap Manoj.
Lihat Juga : |
Pengamat film Satrio Pamungkas sepakat dengan strategi yang diambil MD Pictures terkait KKN di Desa Penari. Akademisi film Institut Kesenian Jakarta itu menilai kesuksesan KKN di Desa Penari merupakan kombinasi dari pemilihan momentum yang jitu dan modal cerita yang apik.
"Ini momentum, sih. Dia (KKN di Desa Penari) itu jeli banget mainkan momentum," tutur Satrio Pamungkas kepada CNNIndonesia.com.
"Itu racikannya mungkin obrolan yang disukai, lalu dikemas dengan memainkan identitas sosial masyarakat Indonesia, dicampur lagi dengan sudut pandang pemikiran yang mudah diterima," lanjutnya.
Lihat Juga : |
Lanjut ke sebelah...