Protes keras terhadap lagu itu muncul dari berbagai kalangan. Mulai dari para ulama, seniman, hingga masyarakat umum.
Tanggapan juga datang dari Gus Muwafiq, ulama kharismatik yang pernah menjadi asisten pribadi Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Lewat video yang diunggah di akun YouTube Gus Muwafiq Channel, ia meminta pencipta lagu 'Joko Tingkir Ngombe Dawet' dicari supaya dinasihati soal pencatutan nama Joko Tingkir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Digoleki iki, ndang dituturi sing ngarang iku (Coba dicari. Segera diberikan masukan pengarang lagu ini)," ujar Gus Muwafiq dikutip dari detikJatim, Kamis (18/8).
Menilik secara singkat lirik dari lagu ini, terdapat gaya parikan (pantun) khas Jawa Timur yang dituangkan oleh sang pencipta lirik.
Gaya tersebut meliputi penempatan rima serupa di tiap akhir baitnya, serta pola nada repetitif yang dibalut dengan aransemen ala lagu selawat yang begitu populer.
Hal itu yang kemudian juga diprotes Gus Muwafiq. Sebab, aransemen tersebut biasa dilantunkan dalam berbagai kegiatan keagamaan Islam.
Irama serupa juga kerap muncul dalam beberapa lagu Habib Syekh Bin Abdul Qodir Assegaf, salah satunya lagu Turi Putih.
Habib Syekh kerap menyanyikan lagu selawat itu bersama jemaahnya di acara Tablig Akbar. Diketahui, Habib Syekh adalah satu ulama Islam ternama di Indonesia.
"Itu lagu (Joko Tingkir Ngombe Dawet) yang dipakai itu lagu selawatan. Sholatullah salamullah 'ala toha rosullillah. Sholatullah salamullah 'ala yasin Habibillah. 'ala yasin habibillah,'' ujar Gus Muwafiq.