Jakarta, CNN Indonesia --
Pihak label buka suara mengenai identitas pencipta Joko Tingkir Ngombe Dawet termasuk sosok yang disebut menjadi penyanyi pertama lagu tersebut. Sandi Records Digital mengonfirmasi penyanyi asli lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet adalah Tama Halu.
Kabar ini dikonfirmasi oleh Sandi selaku perwakilan dari Sandi Records Digital sebagai pemilik lisensi lagu tersebut.
"Pencipta Tama Halu dan dinyanyikan Tama Halu," ujar Sandi ketika dihubungi oleh CNNIndonesia.com pada Kamis (18/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pantauan, lagu Joko Tingkir Ngambe Dawet rilis di saluran YouTube Sandi Records Digital pada 1 Juni 2022.
Dalam beberapa waktu terakhir, lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet begitu mengundang perhatian publik. Selain populer sebagai musik latar konten TikTok atau Instagram Reels, lagu itu juga dinyanyikan ulang banyak penyanyi.
Salah satunya adalah Farel Prayoga, penyanyi campursari cilik yang menggoyang Istana Merdeka di HUT RI ke-77, Rabu (17/8) kemarin.
Namun, dalam berbagai keterangan credit title yang tertera untuk cover lagu itu, lirik lagu diciptakan sosok Ronald Dwi Febrianzah. Berdasarkan keterangan Sandi, Ronald Dwi Febrianzah adalah ayah Tama Halu.
"Ronald itu bapaknya," cetus Sandi mengonfirmasi nama Ronald Dwi Febrianzah yang kerap disebut sebagai pencipta lirik Joko Tingkir Ngombe Dawet.
Sejak viral di dunia maya, lagu ini menuai kontroversi karena mendapatkan protes keras dari sejumlah pihak. Sang pencipta lagu pun dicari hingga diimbau meminta maaf.
Lanjut ke sebelah...
Protes keras terhadap lagu itu muncul dari berbagai kalangan. Mulai dari para ulama, seniman, hingga masyarakat umum.
Tanggapan juga datang dari Gus Muwafiq, ulama kharismatik yang pernah menjadi asisten pribadi Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Lewat video yang diunggah di akun YouTube Gus Muwafiq Channel, ia meminta pencipta lagu 'Joko Tingkir Ngombe Dawet' dicari supaya dinasihati soal pencatutan nama Joko Tingkir.
"Digoleki iki, ndang dituturi sing ngarang iku (Coba dicari. Segera diberikan masukan pengarang lagu ini)," ujar Gus Muwafiq dikutip dari detikJatim, Kamis (18/8).
Menilik secara singkat lirik dari lagu ini, terdapat gaya parikan (pantun) khas Jawa Timur yang dituangkan oleh sang pencipta lirik.
Gaya tersebut meliputi penempatan rima serupa di tiap akhir baitnya, serta pola nada repetitif yang dibalut dengan aransemen ala lagu selawat yang begitu populer.
Hal itu yang kemudian juga diprotes Gus Muwafiq. Sebab, aransemen tersebut biasa dilantunkan dalam berbagai kegiatan keagamaan Islam.
Irama serupa juga kerap muncul dalam beberapa lagu Habib Syekh Bin Abdul Qodir Assegaf, salah satunya lagu Turi Putih.
[Gambas:Video CNN]
Habib Syekh kerap menyanyikan lagu selawat itu bersama jemaahnya di acara Tablig Akbar. Diketahui, Habib Syekh adalah satu ulama Islam ternama di Indonesia.
"Itu lagu (Joko Tingkir Ngombe Dawet) yang dipakai itu lagu selawatan. Sholatullah salamullah 'ala toha rosullillah. Sholatullah salamullah 'ala yasin Habibillah. 'ala yasin habibillah,'' ujar Gus Muwafiq.