LIPUTAN KHUSUS

Koplo yang Kini Senyap di Jantung Surabaya

Mohammad Farras Fauzi | CNN Indonesia
Jumat, 10 Mar 2023 20:00 WIB
Terlepas dari popularitasnya yang 'mendunia', dangdut koplo di Surabaya justru tampak meredup.
Terlepas dari popularitasnya yang 'mendunia', dangdut koplo di Surabaya justru tampak meredup. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

Hingga akhirnya sosok Inul Daratista terendus dan koplo bertransformasi. Beredarnya penampilan menyihir Inul yang terekam dan tersebar lewat VCD ilegal, membuat sang penyanyi kemudian ditarik ke ibu kota dan mulai tampil di layar kaca.

Kehadiran Inul di layar kaca membuat pedangdut lain latah dan ingin mengikuti jejak sang biduan. Perkembangan koplo itu menjadi kenangan yang monumental bagi Cak Sodiq.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena Mbak Inul juga ya. Dulu kan dia terkenal dengan gaya ngebornya, terus yang lain ikut-ikutan ngebor. Ada yang joget gergajilah, dan lain-lain," kenang Cak Sodiq.

"Waktu itu memang tren. Jadi, mau enggak mau ya (yang lain) ikut-ikutan karena waktu itu koplonya Mbak Inul luar biasa memang," sambungnya.

Tidak hanya para biduannya. Orkes Melayu top di Surabaya Raya pun mengikuti pola bermusik Inul dan kawan-kawan. Ini yang kemudian jadi titik balik tersebarnya koplo di Jawa Timur pada saat itu.

** FILE PHOTO FOR STORY INDONESIA DRILLING DANCER BY CHRIS BRUMMITT ** Indonesian singer Inul Daratista who is famous with her Inul Daratista pada 2003 saat awal-awal fenomena musik koplo menyebar secara nasional. (AP Photo/File)

"Dari teman-teman musisi, tiap electone tunggal atau orkes yang lain, itu dikoploin banget. Terutama, kami sebagai orkes yang memang selalu dijuluki koplo: New Monata, New Pallapa, Sera. Itu bikin koplo semuanya. Mereka kan ikon-ikon Jawa Timur," jelas Cak Sodiq.

"Mau enggak mau ikon-ikon orkes Jawa Timur semuanya ikut-ikutan. Mau enggak mau alam ikut berbicara. Koplo mendunia," lanjutnya terkekeh bangga.

Meski demikian, dangdut koplo di Surabaya tampak meredup. Bahkan bisa dibilang hanya tersisa remah-remahnya saja. 

Nyatanya, tak banyak pertunjukan orkes dangdut maupun koplo di sana. Setidaknya selama setahun terakhir, panggung koplo yang dapat ditelusuri di Kota Pahlawan itu sepi penonton -- terlepas dari pandemi Covid-19 yang membatasi ruang gerak manusia.

Selama itu, yang dapat ditelusuri hanyalah audisi adu bakat biduan koplo yang digagas oleh salah satu stasiun televisi nasional.

Helatan tersebut digelar di sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di pinggir timur Surabaya, berhimpitan dengan permukiman kampung kota padat penduduk: kondisi yang menggambarkan meredupnya koplo di kota kelahirannya sendiri.



Di Balik Gedung Tua

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER