Christine Hakim Kenang Tertimpa Toples Kala Kecil di Tempat Kelahiran

CNN Indonesia
Jumat, 11 Agu 2023 09:45 WIB
Christine Hakim kembali ke kampung halaman untuk memperingati hari jadi emas berkarier di dunia seni peran.
Christine Hakim kembali ke kampung halaman untuk memperingati hari jadi emas berkarier di dunia seni peran. (Getty Images via AFP/Fred Hayes)
Jambi, CNN Indonesia --

Kampung halaman menjadi pilihan Christine Hakim untuk menghabiskan waktu saat memperingati 50 tahun berkarier di dunia seni peran.

Ia pada Rabu (9/8) kembali ke sana untuk mengenang masa kecil di Tungkal II, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, sebelum besar di ibu kota Jakarta dan berkarier hingga ke Hollywood seperti saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam bangunan bergaya arsitektur Belanda itu lah tempat dia dilahirkan. Ia menghabiskan tiga tahun pertama hidupnya sebelum pindah karena tugas ayahnya sebagai Kepala Bea Cukai.

Christine Hakim, dalam pandangannya yang tajam, merekam detail-detail rumah tersebut. Semua sudut dan ruangan menjadi kembali hidup di alam pikirannya. Ia dengan tekun mengaitkan kembali ingatan masa kecilnya di kota Kuala Tungkal.

"Dalam rumah ini lah saya dilahirkan dengan bantuan dokter berkebangsaan Jerman di depan pintu rumah. Dia lah yang memberi nama 'Christine'. Nama itu ditambahkan oleh orang tua saya, Herlina Natalia," cerita Christine Hakim sambil mengingat kembali asal-usul namanya.

[Gambas:Video CNN]



Christine sempat menghubungi sang ibu melalui video call untuk bernostalgia bersama masa-masa di Kuala Tungkal.

Selama di sana, Christine Hakim juga menunjukkan foto saat berusia satu tahun yang terbaring di atas meja ruang tamu. Ia tak lupa memamerkan tanda codet di dahinya akibat tertimpa toples saat berusia tiga bulan.

"Lantainya kayu, kan. Jadi waktu itu saya sedang digendong oleh mbok (pengasuh), sambil menumbuk makanan. Semua lantainya bergetar, dan toples jatuh dari atas, itu lah tandanya," kenang Christine Hakim.

Sebelum mengunjungi rumah kelahirannya, Christine Hakim sempat mengunjungi Hutan Mangrove Pangkal Babu, Tanjung Jabung Barat bersama tim Kemendikbud Ristek, Direktur Perfilman Musik dan Media Baru Kemendikbud Ahmad Mahendra dalam rangkaian Kenduri Swarnabhumi.

Momen tersebut ia akui memberikan wawasan yang mendalam, termasuk menarik hikmah dari perjalanan hidupnya dan tantangan-tantangan yang ia hadapi seperti saat pandemi tiga tahun terakhir.

"Pembelajaran yang saya renungkan, ada yang bilang ini bencana, ada yang mengutuk, ini artinya Tuhan tidak sayang sama kita. Kalau kita berpikir negatif, maka hal-hal negatif saja yang kita dapatkan,"

"Kalau kita selalu berpikir positif, Tuhan tidak akan pernah menyesatkan. Tuhan pasti memberikan dan pasti ada hikmahnya. Bayangkan selama ini, kita tidak pernah berpikir bahwa kita mendapatkan oksigen secara gratis dari Tuhan," ucapnya.

Lanjut ke sebelah...

Pandemi dan The Last of Us di Mata Christine Hakim

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER