Aku dan Kenangan akan Ibuku

Amalia Sari | CNN Indonesia
Jumat, 11 Des 2015 15:17 WIB
Sewaktu beliau wafat, baru saya tahu beberapa kegigihan yang beliau lakukan untuk memperjuangkan hidup.
Ilustrasi (monkeybusinessimages/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Desember. Selain waktunya banyak sale, aura natal yang syahdu di mana-mana, juga ada hari ibu. 

Hari Ibu. ibuku sudah tiada tapi kehilangan dia selalu menjadi forever broken heart. Waktunya teringat kembali semua yang beliau ajarkan, dulu sih nggak terasa tetapi makin ke sini menjadi ibu dari anak yang ABG makin terasa ajaran-ajaran beliau. 

Satu yang pasti adalah ilmu pengetahuan. Ibuku adalah single mom dengan pendidikan sekretaris. Dia bukan sarjana atau bussineswoman tapi dia bertahan membesarkan kami sampai mencapai pendidikan lebih tinggi. 

(Dok. Istimewa)
Karena dengan ilmu pengetahuan, katanya, kita akan mendapat wawasan dan kesempatan yang lebih luas, dengan itu kita akan mendapat pekerjaan yang lebih layak untuk hidup masa depan yang lebih baik. 

Sewaktu beliau wafat, baru saya tahu beberapa kegigihan yang beliau lakukan untuk memperjuangkan hidup dan membawa kami ke pendidikan yang tinggi. Dari jualan tanah, baju, sampai menggadaikan emasnya ke pegadaian tanpa sepengetahuan kami (yang saya ketahui ketika beliau tiada dan akhir saya tebus).

Beliau tidak sempat melihat adikku akhirnya sukses menjadi sarjana dengan kegigihan hidupnya. Beliau sedikit melihat bagaimana kami akhirnya dapat menjalani meneruskan hidup dengan ilmu pengetahuan yang diberikan. 

Ilmu dari bangku sekolah dan yang paling penting ilmu kehidupan. Kenangan yang selalu mampu menitikkan air mata dan kalbu. Karena sampai kapanpun ilmu untuk hidup itu akan selalu berguna. Aku dan kenangan akan ibuku yang tidak hanya di bulan Desember tapi setiap kami menjalani hari. 
I miss and love you Ma! 
(std/std)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER