32 tahun menjadi anak mama, hampir tidak pernah kita bicara serius. Kadang duduk berdua hanya mendengarkan curhatanku saja. Sementara aku, tidak pernah sedikit pun kutahu isi hatimu. Tapi Ma, mungkin aku bisa membaca sedikit saja dari tatapan matamu saja. Kuhormati diammu dan kupahami.
Ma, jujur selama masa-masa remaja, yang kuingat hanya sedih dan kecewa terhadapmu. Seakan aku kecewa karena kau membiarkan kuberjuang sendiri dengan masa pubertasku. Tapi Tuhan menjagaku untuk tidak membencimu. Semakin beranjak dewasa aku, semakin aku melupakan kecewaku. Kita semakin dekat dan aku semakin mencoba untuk memahamimu.
Ma, selama 32 tahun menjadi anakmu justru setelah menikah aku baru merasakan kehadiranmu. Betapa semakin dewasa aku semakin bergantung padamu. Semakin sayang, semakin hormat dan semakin cinta karena Allah swt.
Bagaimana tidak? Selama hampir 6 tahun menjadi Ibu Naeema, murni hanya 5 bulan aku full mengurusnya. Sisanya, Mama selalu menjadi tandemku dalam merawat Naeema. Kehadiran mamalah yang membuatku tenang meninggalkan Naeema bekerja. Pulang larut malam tidak pakai galau. Pergi keluar kota tidak perlu cemas, bahkan ketika musim liburan di mana orang-orang galau akan asisten rumah tangga, alhamdulillah aku jauh dari hal demikian. Itu semua karena Mama.
Ma, disaat ibu-ibu lain seumuranku merasa kurang berkenan dengan ajaran orangtua mereka kepada anak-anak mereka, aku tidak demikian. Mama selalu menghormati pola asuhku dan aku pun demikian, senantiasa mencoba memahami pola asuh yang mama ajarkan ke Naeema dan aku ke Naeema. Aku dan Mama memiliki pola asuh yang sepaham. Kalau pun berbeda kita bisa saling menghormati tanpa menyudutkan salah satu dari kami.
Ma, terima kasih sudah mau membantuku merawat Naeema. Membentuknya menjadi anak yang baik seperti saat ini. Menghormati keputusanku untuk akhirnya resign dan meninggalkan title sebagai ibu bekerja. Dan selalu mau mendengarkan keluh kesahku.
Ma, kata-kata ini tidak mungkin bisa kuucapkan langsung. Kutulis saja disini sehingga kau membacanya. Bahwa saat-saat ini aku makin cinta, cinta kepadamu Mama. Makin tua makin bergantung sama mama. Gak apa-apa ya Ma 😊😊
Selamat Hari Ibu Ma. Maafkan jika makin tua makin merepotkan. Peluk Mama......(std/std)