Cerita Pendek: Politik? Pilkada? Ah, Rahasia!

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Kamis, 29 Des 2016 12:34 WIB
Ada yang bilang politik itu kejam, politik itu kotor, ngapain kita omongin. Biarin saja mereka ngomong sana-sini.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Suatu pagi yang cerah, saat pagi baru saja menyapa, Oniq dengan seragam putih abu-abu bersiap berangkat ke sekolah. Beruntung bisa naik bis yang paling pagi, jadi tidak takut terlambat. Bimbim teman baiknya telah ada di samping, di dalam bus trans. Mereka ngobrol ramai, padahal hanya berdua yang bersuara. Penumpang lainnya senyap, asyik dengan kotak ajaib mereka.

"Ah, kamu sih, ngomongnya politik mulu. Bikin aku jengah. Boseen tauu..." kata Oniq pada Bimbim saat tadi tidak ada putus-putusnya bercerita tentang politik, seperti tahu semuanya, melebihi presenter berita di televisi.

"Emang ada topik lain selain politik? Kamu aja yang nggak update. Sekarang tuh jamannya ngomongin politik," jawab Bimbim sotoy. Oniq manyun, entah berapa senti mulutnya maju ke depan. Bosen, tiap bertemu Bimbim, ngomongnya politik melulu.

"Oi, kamu tahu nggak artinya K?" tanya Oniq.

"Enggak tahu. Emang apaan?"

"Eemm..rahasia!" jawab Oniq sekenanya. Bimbim penasaran, tapi malu bertanya.

"Oi, Oniq, kamu tahu artinya R?" tanya Bimbim balik, sepertinya mau membalas tebakan yang tak mampu ia jawab tadi. Oniq menggelengkan kepala. Lalu Bimbimpun menjawab rahasia. Waduh, kok malah main rahasia-rahasiaan sih? Hahaha.. padahal maksudnya K itu kamu, dan R adalah rindu. Biasalah, anak muda, suka membuat tebak-tebakan.

"Sekarang skor kita sama, 1-1 ya.." kata Bimbim sambil tertawa. Dan mulut Oniq kembali termanyun, entah bertambah berapa senti.

"Kamu tahu nggak Bim, ada yang bilang politik itu kejam, politik itu kotor, ngapain kita omongin. Biarin saja mereka ngomong sana-sini. Umbar cerita, umbar strategi, lobi sana lobi sini. Kita baiknya hanya sebagai pendengar, pengamat dari kejauhan. Kalau kita suka ya syukur, kalau kita nggak suka, ya udah, nggak usah di pilih. Yang penting, enggak golput alias enggak milih. Karena, dalam pilkada, kita punya hak pilih, sangat rugi bila disia-siakan."

"Yee.. Oniq, kok mendadak kamu pinter, sih? Belajar dari mana?"

"Baca dong, Bim, baca! Emang kamu doang yang suka update berita? Aku juga dong."

Lalu, tak lama kemudian, bis trans telah sampai di depan sekolah. Oniq dan Bimbim turun.

"Mana bukumu, sini, kubawakan." kata Bimbim sambil meraih beberapa buku yang ada dalam dekapan tangan Oniq. Dengan senang hati Oniq memberikan buku itu. "Bimbim, kamu memang temanku yang paling baik sedunia," batinnya. "Meski tubuhmu agak subur, tapi kamu pinter. Kamu suka ajari aku pelajaran yang tidak kumengerti. Gratis, tanpa minta imbalan. Meski kamu suka perbincangan politik, dan terus saja berargumen tentang politik, okey, aku dengarkan, meski agak jengah dan tidak suka, tapi bila yang ngomong itu kamu, aku jadi suka semuanya." lanjut Oniq dalam hati. Hihi, naga-naganya Oniq sedikit menyukai Bimbim. Mungkin cinta monyet?

"Bim, pilkada mendatang, kamu milih siapa?" tanya Oniq memecah kesunyian sejak turun dari bus Trans.

"Oniq, kan itu rahasia, aku nggak boleh ngomong, meski aku telah menentukan pilihanku, tapi, rahasia.." Bimbim mengedipkan mata.

"Gitu ya, pake rahasia. Awas, nanti aku puasa bicara padamu, loh!" kata Oniq sambil mengancam, tentu saja untuk menggodanya. Bimbim kelimpungan, tapi tetap terdiam. Oniq tergelak, lalu mengatakan bahwa pertanyaan tadi tak serius.

"Well, Oniq, kalau kamu milih siapa? Jawab dong," Oniq hanya tersenyum, dan berkata dalam hati, ah, Bimbim lupa, kalau aku masih kelas X dan umurku masih enam belas tahun, mana boleh aku memilih. Kalau Bimbim sudah tujuh belas tahun, sudah boleh memilih, sebagai pemilih pemula.

"Rahasia Biim...mana bukuku, makasih, ya."

Lalu mereka berpisah menuju kelas masing-masing. Oniq di kelas lantai satu dan Bimbim meneruskan kelas atas, kelas XII.

"Eemmm....kira-kira Bimbim milih siapa ya? Auk ah, gelap. Ups, harus segera masuk kelas, aku lupa, tadi malam belum mengerjakan pr matematika!" seru Oniq. Untung ia datang agak awal, sehingga masih ada waktu untuk mengerjakan peer matematika.
^_^ ^_^ (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER