Pengalaman Firdaus Jadi Wakil Pemuda Indonesia

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Selasa, 03 Jan 2017 18:10 WIB
Cerita mahasiswa UIN jadi wakil pemuda Indonesia dalam program ASEAN Future Leaders Summit.
Foto: Hikmah Yuliastuti
Jakarta, CNN Indonesia -- Firdaus Habibi, mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah ini, terpilih menjadi salah satu perwakilan Indonesia dalam program ASEAN Future Leaders Summit atau yang biasa disingkat AFLES pada tahun 2016. AFLES merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh Postgraduate Student Association of Universiti Sains Malaysia (USM) bekerja sama dengan Akademi Kepemimpinan Pendidikan Tinggi (AKEPT) Malaysia, Universiti Teknologi Mara (UiTM), Universitas Utara Malaysia dan Prince Songkla University (PSU) Thailand.

Program ini dilaksanakan pada tahun lalu, bertempat di dua negara yaitu Malaysia dan Thailand. AFLES ditujukan kepada para pemuda terpilih dari 10 negara ASEAN yang bertujuan guna mempersiapkan pemimpin muda di masa depan, memperkaya pengalaman, meningkatkan kemampuan kepemimpinan serta memperluas jaringan mahasiswa di negara ASEAN. 

Pada program AFLES yang ke 4 ini, Indonesia mengirimkan delegasi sebanyak 14 mahasiswa terpilih dari berbagai kampus, baik mahasiswa program Sarjana (S1) maupun Pasca Sarjana (S2). Salah satu di antaranya adalah Firdaus Habibi.

Terdapat berbagai kegiatan yang dilaksanakan selama acara berlangsung diantaranya sesi pleno (Plenary Session) dari berbagai akademisi dan tokoh Malaysia dan Thailand, Pelatihan Kepemimpinan (Leadership Workshop), diskusi dan forum dari para akademisi dan praktisi. Selain itu, peserta AFLES 2016 juga melakukan kunjungan guna melaksanakan kegiatan pertukaran budaya serta melaksanakan kompetisi pada rencana program pelayanan masyarakat.

Selain itu, para delegasi AFLES dituntut aktif saat pelaksanaan program tersebut, karena setiap perwakilan negara harus mempresentasikan kegiatan apa yang pernah dilakukan dalam rangka meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development Goals) baik dalam bidang pendidikan, lingkungan, budaya, kesehatan, anak, perempuan maupun bidang lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Pria kelahiran Bangka Belitung 20 September 1995 itu berkesempatan untuk memaparkan program yang telah dilaksanakannya yaitu program perpustakaan mini untuk yatim piatu. Dari pemaparan program tersebutlah delegasi Indonesia mendapatkan penghargaan juara 3 terbaik.

Kegiatan ini tidak selalu dilaksanakan di dalam ruangan, namun para delegasi diberi kesempatan untuk menjelajahi setiap sudut kota di Malaysia dan Thailand seperti mengunjungi pusat pemerintahan Malaysia, mengunjungi tempat–tempat bersejarah, melakukan aksi tanam pohon. Dalam bidang kebudayaan, mahasiswa jurusan Bahasa Inggris semester 7 ini berkesempatan untuk menampilkan tarian Ondel-Ondel, Poco–Poco dan Sajojo, yang diikuti oleh para peserta lainnya.

Pria yang biasa disapa Firdaus ini menjelaskan alasan ia tertarik mengikuti program ini karena kegiatan ini berguna untuk menambah wawasan tentang kepemimpinan, menambah relasi pertemanan, paham akan permasalahan yang terjadi di ASEAN serta menggunakan dan meningkatkan bahasa inggris secara aktif karena selama kegiatan para peserta menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa untuk komunikasi.

Kegiatan AFLES ini pastinya menorehkan kesan mendalam bagi setiap pesertanya, begitu juga yang dirasakan pemuda yang memiliki hobi menulis dan travelling ini.

“Hal yang paling berkesan buat saya adalah ketika diskusi lintas negara, setiap delegasi dituntut untuk menyatakan pendapatnya. Misalnya saat membahas permasalahan pendidikan di Kamboja, kami dapat memberikan solusi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi tersebut,” kata Firdaus.

“Selain itu juga, kita lebih peka terhadap perbedaan di mana kita harus saling menghargai umat beragama,” tambah Firdaus.

Pemuda yang juga menjadi Duta Dewantara di kampusnya ini berharap semoga para pemuda Indonesia dapat berpartisipasi dalam forum nasional dan internasional untuk dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi di Indonesia maupun negara ASEAN lainnya. Pemuda di Indonesia harus berani untuk mencoba dan menggunakan bahasa Inggris secara aktif. Bahasa Inggris bukan halangan untuk mengikuti forum internasional seperti ini, asalkan kita percaya diri dan ingin mengembangkan kemampuan kita.

Jadi buat kalian yang tertarik untuk berpartisipasi dalam program internasional, kalian bisa mendaftarkan diri sebagai delegasi Indonesia untuk program AFLES di tahun 2017. Jangan khawatir kegiatan kuliah kalian terganggu ya, karena kegiatan ini dilaksanakan pada saat liburan semester. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER