Jakarta, CNN Indonesia -- Ketika suasana waktu pagi ataupun sore ada banyak hal terlintas. Minggu pagi atau sore misalnya, teringat Opa atau Oma atau Nenek dan Kakek, Sanak famili nun jauh di sana, berasal dari batas negeri atau sebuah pulau.
Ingatan dibawa terbang pada perasaan kangen kampung halaman, meski ada juga sanak famili dekat satu kota, namun terasa jauh karena waktu tempuh teramat macet dan bisa juga di sebabkan kesibukan kota teramat masif.
Apapun perasaan kangen pada sanak keluarga baik tinggal di tempat jauh ataupun dekat, patut disyukuri. Apapun dikau kini dan lalu, jangan pernah pula melupakan asal-usul kehidupan budaya awal menjadi manusia Indonesia bersama keluarga.
Tak ada kota jika tak ada desa. Tak ada budaya modern jika tak ada asal-usul budaya lampau atau tradisi-tradisi menuju masa akan datang bersama tujuan dari sebuah cita-cita, apapun itu.
Indah juga loh, seraya menikmati hari libur, Adik dan Kakak, memohon Bunda atau Ayah mengisahkan masa kecil beliau hingga masa remaja menuju perjalanan hidup tinggal di kota kini. Bagaimana masa awal pertemuan beliau berdua, hingga keduanya saling menyayangi dalam kisah cinta terkudus hingga melahirkan Adik dan Kakak.
Bisa menjadi kisah teramat panjang dan bermanfaat pengetahuan umum, mungkin juga akan menjadi kisah bersambung untuk di maknai, betapa Bunda dan Ayah, dalam kasih sayang sepenuh cinta, berjuang menuju kehidupan kini.
Adakah manfaatnya kisah beliau bagimu? Pasti ada dan amat bermanfaat. Dikau akan lebih memahami tentang pelajaran budi pekerti, masa sekolah dan pelajaran ketika masa beliau hingga budaya tradisi hingga modern-tradisi dari kedua orang tuamu.
Mungkin saja Bunda atau Ayah, dulunya seorang berprestasi dari awalnya hingga di keahliannya kini. Atau juara fisika antar sekolah, hobi seni hingga menjadi seorang arsitek, dokter, ahli tata kota, keturunan pedagang atau dan lain sebagainya.
Mengapa? Apapun, sesedikit apapun sebuah kisah untuk bekal kebaikan dari Nenek dan Kakek, untuk Bunda dan Ayahmu kini, dikau telah melihatnya, merasakan manfaatnya, sama persis dengan bekal ilmu pengetahuan dan budi pekerti dari Bunda dan Ayah untukmu kini.
Bermanfaat untuk bekalmu melangkahkan kaki keluar rumah menuju sekolah, berinteraksi positif dengan sahabat-sahabatmu, sebagai kontrol sosial dirimu. Sekecil apapun bekal itu, simak dengan seksama menuju masa cita-citamu.
Sukses buat dikau, tetap waspada dalam melangkah menuju kehidupanmu kelak, beribadah dengan seksama sesuai dengan keyakinanmu. Melangkah pasti atas nama Tuhan Yang Maha Esa, dengan bekal kebaikan dan kebenaran dari Bunda dan Ayah. Salam bagi keluarga Indonesia Unit.