Duta besar Inggris untuk Amerika Serikat menyatakan proses identifikasi pembunuh jurnalis Amerika James Foley yang dilakukan pihaknya semakin menuju titik terang.
Namun, Peter Westmacott belum bisa memaparkan identitas pembunuh yang terlihat dalam video pemenggalan kepala Foley yang diunggah di situs Youtube minggu lalu.
"Kami terbuka akan segala kemungkinan dalam pencarian ini," ujar Westmacott mengacu pada penggunaan teknologi untuk mengkaji suara pria dalam video tersebut, pada Sabtu, (24/8), seperti dikutip CNN International.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut penyidik Inggris, rincian sekecil apapun di dalam video bisa menjadi petunjuk siapa sebenarnya pembunuh Foley, misalnya, ciri matanya, warna kulit tangannya yang tidak tertutup saat memenggal kepala Foley atau tinggi badan dan gerak-gerik yang ia buat di dalam video.
Sejauh ini, pria tersebut diidentifikasi sebagai orang bertangan kidal karena menggunakan tangan kiri ketika memenggal kepala Foley.
Petunjuk besar lainnya adalah aksen Inggris pria tersebut yang begitu kental.
Berdasarkan suara tersebut, ahli linguistik mengatakan umur pria itu tidak lebih dari 30 tahun. Ia diduga pernah bersekolah di Inggris saat masih kecil dan berasal dari Inggris selatan atau London.
Sampai saat ini pihak kepolisian dan intelijen Inggris memilih bungkam terkait perkembangan dari identifikasi pembunuh Foley.
Menurut saksi ahli pengadilan Inggris, Elizabeth McClelland, kepolisian dan intelijen Inggris mungkin akan mencocokkan rekaman video tersebut di bank suara.
Inggris dan beberapa negara lain memiliki bank suara yang menyimpan rekaman pelaku yang dicurigai terlibat dalam kelompok jaringan teroris.
Jurnalis Amerika James Foley dibunuh oleh kelompok radikal ISIS setelah dinyatakan hilang di Suriah dua tahun lalu. Video eksekusi pemenggalan Foley tersebar di internet sejak Selasa, (19/8). Hingga kini pemerintah Amerika masih menyelidiki siapa pelaku pembunuhan tersebut.