Jakarta, CNN Indonesia --
Kelompok militan Jabhat al-Nusra yang berafiliasi dengan al-Qaeda telah menguasai Quneitra, wilayah perbatasan antara Suriah dan Israel di Dataran Tinggi Golan.
Perkembangan terbaru ini semakin menyiratkan kekhawatiran meluasnya konflik berdarah di Suriah ke wilayah lainnya di Timur Tengah.
Pertempuran di Suriah terkadang juga membuat negara tetangga kena getahnya.
Pada pertempuran Rabu lalu antara pasukan rezim Suriah dengan pemberontak, tiga mortir dan beberapa peluru nyasar ke wilayah yang dikuasai Israel, seperti disampaikan juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Letkol Peter Lerner.
Pertempuran tersebut juga melibatkan beberapa faksi militan pemberontak lainnya di Suriah, termasuk dari kelompok sekuler.
Sebelumnya pada Juni 2013, pasukan pemberontak juga berupaya merebut Quneitra dari tangan tentara rezim Bashar al-Assad.
Pertempuran itu membuat pasukan perdamaian PBB dari Austria terpaksa menyingkir, sementara Israel menurunkan tank dan tentara ke perbatasan Dataran Tinggi Golan untuk berjaga-jaga
Israel menguasai Dataran Tinggi Golan dalam Perang Enam-Hari tahun 1967 dan berperang melawan Suria tahun 1973 yang berupaya merebutnya kembali.
Tahun 1981, Israel mencaplok kembali Dataran Tinggi Golan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT