Jakarta, CNN Indonesia -- Konflik antara Israel dan Hamas selama 50 hari di Gaza menyebabkan kehidupan warga semakin sulit karena menyebabkan banyak pengangguran baru.
Relawan Indonesia di Gaza, Abdillah Onim, mengatakan kepada CNN Indonesia pada Senin (1/9) bahwa serangan bom memporakporandakan sendi-sendi kehidupan warga Gaza karena Israel tidak hanya mengincar rumah warga, tapi juga ratusan tempat usaha.
"Roket Israel menghancurkan 200 unit pabrik di Gaza, membuat 740 karyawannya kehilangan pekerjaan," kata Onim dalam surat elektronik yang dikirim dari Gaza City.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situasi di Gaza sebelum peperangan ini memang sudah sulit karena blokade yang diterapkan oleh Israel di wilayah ini sejak tahun 2007 membuat arus lalu lintas barang dari luar kota itu sulit dan memakan biaya besar.
Abdillah Onim yang sudah tinggal di Gaza sejak 2009 mengatakan blokade Israel membuat pekerjaan sulit dicari dan bisnis sukar berkembang sehingga saat ini 57 persen dari 1,7 juta jiwa warga di Gaza adalah pengangguran, 80 persen di antara mereka hidup bergantung dari bantuan negara lain.
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas selain berhasil menghentikan serangan mematikan oleh kedua pihak, juga diharapkan bisa mengatasi situasi ekonomi di Gaza.
Dalam kesepakatan itu, sebagai imbalan demiliterisasi Gaza Israel akan mengendurkan blokade dengan mengijinkan pengiriman bantuan kemanusiaan dan juga bahan-bahan bangunan yang akan digunakan untuk membangun kembali Gaza yang hancur akibat serangan Israel.
Untuk perekonomian warga Gaza, Israel sepakat untuk memperluas wilayah pemancingan bagi nelayan Palestina yang hampir dipastikan akan bisa meningkatkan kesejahteraan warga di kota Gaza.
Sementara itu, warga kedua kubu merasakan konflik di Gaza ini adalah perang yang paling lama berlangsung.
"Agresi Israel ke Gaza kali ini adalah peperangan yang sangat berat dan lama sepanjang sejarah Palestina, bahkan warga Israel sendiri mengeluh bahwa bahwa ini adalah serangan terparah pejuang Gaza ke wilayah mereka," kata Onim
Sebanyak 2.139 orang di Gaza meninggal dunia, termasuk di antaranya 490 anak-anak. Di kubu Israel 64 tentara dan enam warga sipil tewas.