Jakarta, CNN Indonesia -- Angka perkosaan di India yang tinggi diperkirakan salah satu penyebabnya adalah jumlah toilet yang minim, sehingga wanita terpaksa harus keluar buang di tempat terbuka di malam hari, membuatnya jadi sasaran empuk pemerkosa.
Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, dan lembaga pemerhati anak dunia, UNICEF, diperkirakan 597 juta orang penduduk India buang air di ruang terbuka karena tidak memiliki toilet.
Di antaranya, ada sekitar 300 juta orang perempuan yang keluar untuk buang air besar pada malam hari karena malu jika harus buang air saat hari masih terang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebiasaan perempuan untuk keluar malam hari itu bisa membuat mereka rentan menjadi sasaran pemerkosaan.
Pada 27 Mei lalu, dua orang gadis ditemukan tergantung di pohon mangga di pedesaan di distrik Budaun, diduga korban perkosaan. Keduanya keluar rumah pada saat hari sudah mulai gelap karena di rumahnya tidak ada toilet pribadi.
Perdana Menteri India Narendra Mondi pada hari kemerdekaan Agustus lalu, mengatakan setiap rumah di India harus memiliki toilet dalam rentang waktu empat tahun ke depan.
"Kita berada di abad ke-21 dan masih belum ada martabat untuk perempuan karena mereka masih harus buang air di luar rumah. Bisakah anda bayangkan seberapa besar masalah yang mereka harus hadapi karena hal ini?" kata Modi, sebagaimana dikutip Guardian (1/9).
Sanitasi adalah masalah yang sering kali diabaikan pemerintahan India sebelum pemerintahan Modi.
Kantor berita Daily News and Analysis India melaporkan, lebih banyak rumah di India mempunyai TV ketimbang toilet.
Walau demikian, masalah kejahatan seksual masih mengkhawatirkan di India. Lima orang pelaku penggantungan gadis di Budaun dibebaskan oleh pihak berwenang tanpa dakwaan.
"Klien saya dituduh membantu melakukan pemerkosaan dan penggantungan gadis-gadis itu, tapi Biro Pusat Investigasi tidak menjatuhkan dakwaan, dan tidak ada bukti dihadirkan untuk mendukung tuduhan tersebut," kata Tarit Mathur, kuasa hukum dua orang di antara lima pelaku.
Sementara pemerintah berjuang mengatasi masalah sanitasi dan kejahatan seksual, organisasi amal yang bergerak di bidang sanitasi, Sulabh, bertindak lebih cepat.
Organisasi ini menyumbangkan 108 toilet di pedesaan tempat kasus pemerkosaan dan pembunuhan gadis itu terjadi.
"Perempuan tidak boleh sampai kehilangan nyawanya hanya karena dia harus pergi ke luar untuk buang air," kata Bindeshwar Pathak, pendiri organisasi tersebut, dikutip dari Huffington Post.
Paman dari kedua gadis yang menjadi korban itu mengatakan, kedua toilet ini menjadi simbol harapan dan keputusasaan.
"Setiap kali kami melihat toilet baru ini, kami teringat bagaimana dua orang gadis kesayangan kami meninggal karena dulu kami tidak punya," kata dia.
Menurut data Biro Catatan Kriminal Nasional India, NCRB, jumlah perkoasan di India tahun 2013 meningkat menjadi 33.707 dari 24.923 pada 2012, artinya, 92 wanita rata-rata diperkosa setiap harinya di negara itu.
Pada 15.556 kasus tahun lalu, korban perkosaan berusia antara 18 dan 30 tahun.