DISKRIMINASI KASTA

Kasta Dalit, Tak Diakui dan Dianggap Hina

CNN Indonesia
Senin, 08 Sep 2014 17:27 WIB
Penyandang kasta Dalit tidak termasuk dalam empat kasta utama Hindu, sering mendapat diskriminasi dan dianggap hina oleh penyandang kasta lain.
Biro Catatan Kejahatan Nasional India menunjukkan sebanyak 25.455 kasus kejahatan menimpa kasta Dalit pada tahun 2000.
Uttar Pradesh, CNN Indonesia -- Data statistik dari Biro Catatan Kejahatan Nasional India menunjukkan sebanyak 25.455 kasus kejahatan menimpa kasta Dalit pada tahun 2000.

Data itu juga mengungkapkan bahwa setiap jam dua orang penyandang kasta Dalit diserang, dan setiap hari tiga perempuan Dalit diperkosa, dua orang Dalit dibunuh serta dua rumah Dalit dibakar.

"Dalit tidak diperbolehkan minum dari sumur dan cangkir yang sama, menghadiri kuil yang sama, memakai sepatu yang dipakai kasta kelas atas," ujar Smita Narula, peneliti senior organisasi internasional Human Right Watch.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pihak kepolisian, dewan perwakilan daerah dan pemerintah pusat India yang mendukung sistem kasta berdasarkan ajaran agama Hindu itu membantah data tersebut.

Berbagai tindak kejahatan kepada masyarakat kasta Dalit tidak dilaporkan karena mereka takut ancaman pembalasan dari kasta yang lebih tinggi, intimidasi oleh kepolisian, ketidakmampuan membayar suap kepada polisi atau karena pesismistis pihak kepolisian dapat berbuat banyak.

"Pihak kepolisian menyalahgunakan wewenang dan melakukan kolusi dengan kasta kelas atas," ujar Narula.

Pada tahun 2000, tercatat 68.160 keluhan ditujukan kepada kepolisian, mulai dari kasus pembunuhan, penyiksaan, kolusi dalam aksi kekejaman, menolak laporan keluhan dan lain-lain.

Pihak kepolisian India menghentikan penyelidikan 62 persen dari keluhan itu dengan dalih tidak berdasar, meskipun 26 polisi dinyatakan bersalah di pengadilan.

Konferensi Internasional Dalit di Kanada mengungkapkan lebih dari 160 juta orang di India merupakan kasta Dalit, 90 persen diantaranya adalah masyarakat miskin dan 95 persen buta huruf.

Pemerintah India telah berupaya menghapus diskriminasi terhadap kasta Dalit dengan mengatur permasalahan ini dalam konstitusi negara tahun 1950. Namun, deskriminasi tetap terjadi ketika pemerintah memberlakukan peraturan Aksi Pencegahan Kekejaman pada 1989.

Peraturan ini melarang kasta Dalit untuk berpawai telanjang bulat di jalan, pemaksaan terhadap mereka untuk memakan kotoran, pengambilalihan wilayah Dalit, pencemaran sumber air mereka, mencampuri hak masyarakat Dalit untuk memilih serta membakar rumah mereka.

Menurut Narula, seiring dengan peraturan itu dan munculnya gerakan pembelaan hak asasi kasta Dalit, tindak kejahatan dan diskriminasi terhadap kasta ini justru semakin meningkat di India.



Lemahnya penegakan, bukan hukum

Sekitar 80 persen populasi kasta Dalit berdomisili di wilayah pedesaan, di mana prinsip dasar agama Hindu diterapkan secara kuat.

Hindu percaya bahwa manusia terlahir ke dunia dengan satu kasta dari empat kasta yang berdasarkan karma dan kesucian ketika mereka hidup di masa lalu.

Mereka yang terlahir dengan kasta Brahma adalah kiai dan guru, Ksatria adalah pemimpin dan tentara, Waisya adalah pedagang dan Sudra adalah buruh.

Selain empat kasta ini, terdapat ribuan subkasta yang didefinisikan melalui profesi, wilayah, dialek dan faktor lain.

Kasta Dalit, yang tidak termasuk empat kasta utama, dianggap tidak pantas berada dalam sistem kasta.

Namun, faktor ekonomi juga memiliki peran penting terhadap penerapan sistem kasta agama Hindu yang telah berusia lebih dari 1500 tahun.

Lapangan pekerjaan yang tersedia untuk penyandang kasta Dalit adalah pekerjaan kasar dan berpenghasilan rendah.

Satu juta orang Dalit bekerja sebagai pemulung, membersihkan jamban dan selokan menggunakan tangan, serta membuang hewan-hewan mati.

Sementara jutaan orang Dalit lainnya bekerja sebagai buruh tani yang terperangkap dalam lingkaran kemiskinan, buta huruf dan penindasan.

40 juta orang Dalit di India adalah pekerja ilegal yang harus membayar hutang para pendahulunya.

Sekitar 15 juta anak-anak kasta Dalit harus bekerja di lingkungan buruh pengangkut batu, dan pabrik dengan pendapatan kurang dari $1 dolar Amerika per hari.



Kejahatan terhadap perempuan

Sebagian besar korban kejahatan di India adalah perempuan dari kasta Dalit. Mereka diperkosa dan dipukul sebagai balasan jika terjadi perseteruan antara laki-laki Dalit dan kasta kelas atas.

Menurut laporan dari Internasional Amnesti pada 2001, ditemukan sejumlah kasus kekerasan seksual terhadap perempuan Dalit yang dilakukan oleh tuan tanah, penduduk desa kasta kelas atas dan polisi.

Penelitian memperkirakan hanya lima persen dari kasus tersebut yang dilaporkan, dan polisi menolak sekitar 30 persen laporan pemerkosaan karena dianggap palsu.

Penelitian juga menemukan polisi secara rutin menerima suap, mengintimidasi saksi, melindungi pelaku kejahatan, dan bahkan memukul suami korban pemerkosaan.

Korban pemerkosaan tidak jarang dibunuh dan kejahatan semacam ini seringkali tidak diadili.

Selain itu, ribuan remaja perempuan Dalit dipaksa masuk ke prostitusi yang ditutupi dengan praktek sekte agama yang menganggap perempuan adalah pelayan Tuhan.

Mereka dipersembahkan kepada dewa atau kuil dan tidak bisa menikah.

Mereka juga dipaksa untuk memenuhi hasrat seksual anggota masyarakat kasta kelas atas dan seringkali diperdagangkan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER