Sementara tren gaya hidup sehat ramai dilakukan oleh warga perkotaan, bencana kelaparan masih terjadi di sebagian besar wilayah dunia.
Progam Pangan Dunia PBB, World Food Program (WFP), menyatakan bahwa hingga pertengahan tahun ini ada 925 juta orang di dunia yang menderita kelaparan.
Dua pertiga penderita kelaparan tinggal di negara berkembang seperti India, Pakistan, Banglades, Indonesia, Tiongkok, Republik Demokratik Kongo dan Ethiopia. 40% penderita tinggal di negara India dan Tiongkok. Hanya 19 juta orang yang penderita tinggal di negara maju.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah penderita kelaparan tahun ini sebenarnya “lebih sedikit” dari tahun 2009, yang saat itu mencapai angka 1 miliar penderita.
“Namun dengan kasus kematian anak akibat kelaparan selama enam detik setiap harinya, kasus kelaparan masih merupakan bencana dunia tidak bisa diterima,” kata perwakilan WFP, Jacques Diouf dalam berita yang dibuat CNN pada Agustus lalu.
Tiga perempat dari jumlah penderita kelaparan di dunia merupakan penduduk yang tinggal di pedesaan. Kasus yang paling parah terjadi di pedesaan kawasan Asia dan Afrika.
Kelaparan yang melanda pedesaan dikarenakan karena penduduk di sana tidak memiliki pilihan pekerjaan selain bertani, berladang atau berternak sehingga jika ketika terjadi krisis pertanian seperti banjir atau kekeringan, mereka tidak dapat bekerja sehingga tidak memiliki uang untuk membeli bahan pangan.
Banyak dari mereka yang akhirnya pindah wilayah perkotaan, namun karena tidak memiliki keterampilan para wrga desa ini akhirnya terlantar di kota-kota besar.
Pemukiman kumuh pun terbentuk. Kemiskinan dan kelaparan yang diderita akhirnya semakin memburuk karena kesehatan pun terganggu karena malnutrisi.
Penderita malnutrisi mengalami kerusakan indera pengelihatan, keterlambatan pertumbuhan, kekurangan darah, kerentanan terkena penyakit seperti busung lapar dan kematian.
Hal serupa terjadi di wilayah pedesaan dan tempat-tempat terpencil di Asia dan Afrika yang tidak memungkinkan warga pindah ke tempat lain atau perkotaan.
Kematian yang disebabkan oleh kasus malnutrisi menimpa 24 ribu jiwa setiap tahunnya. 10% dari jumlah tersebut ialah anak-anak yang berusia kurang dari lima tahun.
146 juta anak-anak di negara berkembang saat ini menderita malnutrisi. 17 juta anak di antaranya telah menderita sejak dalam kandungan, karena sang ibu kekurangan asupan pangan sebelum dan selama mengandung.
Sekitar 50% wanita di negara berkembang yang sedang mengandung menderita malnutrisi. Kasus kematian akibat ibu hamil malnutrisi setiap tahunnya melanda 315 ribu wanita di dunia.
PBB meramalkan jika bencana kelaparan tidak segera di atasi, dalam 12 tahun mendatang jumlah penderita kelaparan di dunia akan mencapai angka 8 miliar orang.