ANCAMAN ISIS

Negara Arab Dukung AS Serang ISIS

CNN Indonesia
Jumat, 12 Sep 2014 16:58 WIB
Dukungan disampaikan oleh perwakilan sepuluh negara Arab dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat ke Jeddah, Arab Saudi.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengunjungi Jeddah untuk menggalang dukungan melawan ISIS.
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengantungi dukungan dari negara-negara Arab untuk melakukan serangan udara pada militan ISIS di Irak dan Suriah.

Dukungan ini diperoleh dalam pertemuan antara Kerry dengan perwakilan negara-negara Arab di Jeddah, Arab Saudi, sebagai tindak lanjut pidato Presiden Barack Obama yang bertekad menggulung ISIS.

Setidaknya sepuluh negara Arab menyetujui dan mendukung serangan tersebut, yaitu Bahrain, Mesir, Irak, Jordan, Kuwait, Lebanon, Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Kerry, kontribusi negara Arab akan memainkan peranan penting dalam menghancurkan kelompok ekstrimis ISIS di Negara Islam.

Meskipun Turki juga hadir dalam pertemuan itu, namun pemerintah Turki menolak mengambil bagian dalam pertempuran melawan ISIS.

Pejabat AS di Jeddah mengatakan alasan Turki menolak karena situasi politik di Turki yang membuat pemerintah tidak bisa bertindak sembarangan.

Kelompok ekstrimis ISIS menyandera 49 warga Turki, termasuk diplomat dan anak-anak yang diculik di konsulat Turki di Mosul, Irak pada 11 Juni lalu.

Selain Turki, Inggris melalui Sekretaris Luar Negeri, Philip Hammond, juga menyatakan tidak akan bergabung dengan aksi AS menyerang ISIS.

"Kami telah berdiskusi melalui parlemen tahun lalu dan kami tidak ingin mengubah posisi kami," ujar Hammond.

Hammond tidak menampik bahwa Inggris akan berkontribusi memerangi ISIS.

Namun, mengetahui ISIS merupakan kelompok yang sulit dihentikan, Inggris merasa butuh waktu lebih banyak lagi dalam menyusun siasat dalam upaya menghancurkan mereka.

"Kita harus menekan mereka, menantang kekuasaan mereka sebagai kelompok Muslim yang radikal dan proses ini sudah dimulai dengan banyak negara Islam lain yang menentang ideologi ISIS," ujar Hammond.

Jerman juga tidak akan mengambil bagian dalam serangan udara yang dilancarkan AS.

Menurut Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier, tindakan Jerman yang baru-baru ini mengirimkan bantuan kepada tentara Kurdi Irak melawan ISIS sebenarnya sudah melanggar kebijakan pasca perang dan ini bukan hal yang mudah bagi pemerintah Jerman.

Di sisi lain, pemerintah Suriah dan juga sekutunya di Rusia dan Iran menilai kebijakan AS untuk meluncurkan serangan udara ke ISIS telah melanggar hukum internasional.

Rusia mengatakan tidak akan mendukung aksi militer AS tanpa izin dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB.

Tiongkok mendukung pernyataan Rusia tersebut dengan menyatakan bahwa dunia memang harus memerangi teror, namun kedaulatan nasional harus tetap dihormati.

Pemerintah Suriah mengatakan serangan udara di wilayah Suriah oleh AS adalah bentuk pelanggaran kedaulatan nasional.

"Setiap aksi apapun tanpa ijin pemerintahan Suriah merupakan serangan terhadap Suriah," ujar Menteri Perdamaian Nasional, Ali Haidar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER