Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan tentara Israel membangkang dengan menolak mematai-matai dan menyadap warga Palestina di wilayah pendudukan, yang menurut mereka tidak pantas untuk dilakukan.
Diberitakan Reuters (11/9), sebanyak 43 tentara Israel dari Unit 8200 menyampaikan surat penolakan mereka kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Padahal peran mata-mata penting bagi Israel dalam menentukan target serangan di Gaza dan Tepi Barat, namun kebanyakan roket Israel menewaskan warga sipil baik wanita dan anak-anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Praktik intelijen ini berhasil mengendalikan jutaan orang, pengawasan yang ketat serta invasi terhadap sebagian besar aspek kehidupan. Tindakan ini tidak patut dilakukan, hanya memicu semakin banyak kekerasan dan tidak menghentikan konflik," tulis surat para tentara tersebut.
Nama-nama 43 orang yang ikut menandatangani surat itu tidak disebutkan oleh militer Israel, namun beberapa di antara mereka berhasil diwawancara oleh laman berita Yedioth dan Radio Militer Israel.
Menurut mereka, penyadapan warga Palestina sudah terlalu jauh, termasuk memuat soal masalah pribadi seperti kehidupan seks dan kondisi kesehatan. Informasi ini bisa digunakan Israel untuk memeras mereka agar mau menjadi informan.
Selain itu, Israel juga menerapkan standar ganda dalam masalah intelijen ini.
Contohnya, untuk memata-matai warga Israel, pemerintahan Netanyahu harus mendapatkan izin pengadilan. Namun dalam memata-matai warga Palestina, mereka bebas melakukannya tanpa izin.
Yedioth menuliskan bahwa surat para tentara itu tidak berhubungan dengan perang Gaza bulan lalu yang menewaskan 2.100 warga Palestina. Namun para tentara ini mengaku ikut berkontribusi pada tewasnya warga sipil Gaza dalam upaya Israel membunuh pemimpin Hamas.
"Kami sekarang mengerti bahwa tanggung jawab bukan hanya ada pada tentara yang berada di medan perang, pada mereka yang menekan pelatuk. Kami juga bertanggung jawab," kata seorang tentara penandatangan surat tersebut.
Tidak ada pernyataan apa pun dari kantor Netanyahu terkait surat tersebut.
Namun juru bicara militer mengatakan bahwa 43 tentara yang menandatangani surat itu hanya cari perhatian dan tidak mewakili sebagian besar personel angkatan bersenjata Israel.