HUBUNGAN RI-PALESTINA

Menlu RI: Sulit Buka Kedubes di Ramallah

CNN Indonesia
Rabu, 17 Sep 2014 15:47 WIB
Untuk mewujudkan rencana Joko Widodo membuka Kedubes RI di Ramallah sulit, karena harus bersinggungan dengan Israel.
Sulit untuk membuka Kedubes RI di Ramallah karena harus bersinggungan dengan Israel.
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa mengatakan keinginan Jokowi untuk membuka Kedutaan di Ramallah, Palestina, akan sulit diwujudkan.

"Jika ingin membuka kedutaan di Ramallah, kita akan bersinggungan dengan Israel dan tentunya pemerintah Indonesia tidak mau," ujar Marty di DPR, Jakarta Pusat, Rabu (17/9).

Menurut Marty, untuk membuka kedutaan di Palestina, biasanya sebuah negara sudah terlebih dulu membuka kedutaan yang sama di Tel Aviv. Artinya, Indonesia harus memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan inilah yang tidak diinginkan pemerintah. 

"Kita harus mencari jalan lain jika ingin mempunyai hubungan diplomatik dengan  Palestina, dan yang paling memungkinkan adalah dengan Honorary Counselor," ujar Marty.

Honorary Conselor atau Konsul Kehormatan menurutnya merupakan cara paling tepat saat ini bagi Indonesia untuk berhubungan secara langsung dengan Palestina tanpa melibatkan Israel di dalammya.

Lebih lanjut Marty menyebut bahwa keinginan Jokowi harus ditindaklanjuti oleh siapapun yang menjadi menlu berikutnya.

"Kedutaan itu kan hanya istilah, tujuan pokoknya adalah bagaimana kita bisa berhubungan resmi dengan Palestina," tutur Marty.

Dukungan Jokowi untuk Palestina, disampaikannya pertama kali pada debat calon presiden Juni lalu. Dukungan ini, dilanjutkan oleh wakil presiden terpilih Jusuf Kalla, akan diwujudkan dengan membuka kantor Kedubes RI di ibukota pemerintahan Palestina di Ramallah, Tepi Barat.

Selama ini hubungan diplomatik Indonesia dan Palestina dilakukan melalui Kedubes RI di Amman, Yordania. Sedangkan Palestina telah lama memiliki Kedubes di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER